Akademisi dari Universitas Pakuan (Unpak) Dr. Agnes Setyowati H, M.Hum. menyatakan bahwa aspek budaya memiliki peran penting untuk pertumbuhan ekonomi negara anggota ASEAN.

"Peran budaya sangat penting dalam mendukung upaya mempertahankan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi," kata Agnes terkait Keketuaan Indonesia di forum ASEAN 2023  di Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Unpak ini menyebutkan bahwa budaya memiliki potensi besar untuk meningkatkan daya tarik ASEAN sebagai tujuan wisata. Kemudian, memperluas pasar budaya dan ekonomi kreatif, serta memperkuat konektivitas sosial dan budaya antara negara-negara anggota ASEAN.

Ia berharap, keketuaan ASEAN 2023 menjadi momentum pemerintah Indonesia dalam bertindak sebagai pelopor negara yang memperhatikan aspek budaya.

"Keindahan negara-negara ASEAN sudah dikenal di dunia, oleh karena itu ada beberapa hal yang bisa dipelopori oleh Indonesia sebagai ketua ASEAN, di antaranya mempromosikan pariwisata budaya," ujarnya.

Baca juga: Dekan FTUP: Indonesia unggul transportasi kereta api cepat di ASEAN

Agnes mengatakan, budaya yang kaya dan beragam di negara-negara ASEAN dapat menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Maka, kata dia, dengan mempromosikan warisan budaya, seperti situs bersejarah, tarian tradisional, festival, dan kuliner khas, ASEAN dapat menarik jumlah wisatawan yang lebih besar.

Menurut dia, wisatawan yang datang untuk menyaksikan budaya di berbagai tempat juga akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi melalui pengeluaran mereka dalam transportasi, akomodasi, makanan, belanja, dan aktivitas-aktivitas lainnya.

"Demikian pula Indonesia dapat mengajak negara-negara ASEAN menggalakkan Industri Kreatif," kata Agnes yang juga Ketua Himpunan Sarjana Kesusasteraan Indonesia (HISKI) Komisariat Bogor.

Ia mengatakan, budaya juga dapat menjadi sumber inspirasi bagi industri kreatif ASEAN, seperti seni, mode, desain, musik, film, dan permainan video.

Dengan mengembangkan industri kreatif yang berbasis budaya, ASEAN dapat menciptakan peluang kerja, meningkatkan nilai tambah produk dan jasa, serta memperluas pangsa pasar ekspor.

"Ini juga akan mempromosikan pertukaran budaya antara negara-negara ASEAN dan memperkuat integrasi regional," terangnya.

Menurut Agnes, Indonesia juga bisa terus menggencarkan diplomasi budaya. "Diplomasi budaya adalah alat penting dalam memperkuat hubungan antara negara-negara ASEAN dan mitra internasional."

Ia menjelaskan, melalui pertukaran budaya, seperti festival seni, pertunjukan tradisional, pameran seni, dan program budaya lainnya, ASEAN dapat memperluas jaringan kerja sama dan membangun pemahaman yang lebih baik antara negara-negara anggota dan mitra internasional.

Baca juga: Pemkab Bekasi buka lebar bagi warga dari kota-kota di ASEAN berwisata industri

"Ini juga akan membantu mempromosikan citra ASEAN di dunia internasional dan menarik investasi asing," papar Agnes.

Selain itu, kata dia, hal yang telah dilakukan oleh Indonesia juga ditularkan ke negara ASEAN lainnya berkaitan dengan pemeliharaan warisan budaya. Karena, memelihara warisan budaya adalah tanggung jawab bersama negara-negara anggota ASEAN.

Agnes menekankan bahwa dalam rangka mempertahankan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, pelestarian warisan budaya menjadi penting. Karena, melibatkan upaya untuk melestarikan situs bersejarah, tradisi, dan pengetahuan lokal agar dapat diakses dan dinikmati oleh generasi yang akan datang.

"Agar pelestarian budaya dapat berlangsung berkelanjutan, Indonesia pun perlu mengajak negara ASEAN lainnya untuk memperhatikan bidang pendidikan dan penelitian budaya," tuturnya.

Baca juga: Dekan FEB UI: Jadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan

Ia menyebutkan, mempertahankan budaya lokal dan tradisional melalui pendidikan dan penelitian adalah langkah penting untuk menjaga keberlanjutan warisan budaya ASEAN.

Menurut dia, Indonesia wajib mengajak anggota ASEAN dapat bekerja sama dalam mengembangkan program pendidikan dan penelitian budaya yang saling terhubung untuk mempromosikan pemahaman, apresiasi, dan pelestarian budaya.

"Ini juga akan menciptakan kesempatan kolaborasi akademik dan penelitian yang melintasi batas negara," ujar Agnes.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023