Pamekasan (Antara Megapolitan) - Kegiatan membakar 20.800 sate lalat di Area Monumen Lancor, Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu sore, memecahkan rekor Muri.

"Catatan membakar sate lalat dan makan bersama masyarakat Pamekasan kali ini merupakan catatan ke-7.686 di Yayasan Museum Rekor Dunia Indonesia," kata Manajer Muri Sri Widayati.

Piagam penghargaan diberikan kepada Bupati Pamekasan Achmad Syafii dan Ketua Penggerak PKK Anny Syafii sebagai penyelanggara dan JTV Madura sebagai media pendukung.

Rekor Muri kali ini merupakan kali keempat. Sebelumnya Museum Rekor Dunia Indonesia juga pernah memberikan penghargaan kepada Pemkab Pamekasan dalam Festival Sapi Sonok terbanyak pada 2015, merias diri terbanyak yang diikuti oleh para bidan dengan jumlah peserta 1.126 orang dan membuat batik tulis terpanjang, yakni 1.530 meter.

"Kegiatan ini akan memiliki peran penting dalam memajukan kuliner khas Pamekasan, karena sate lalat hanya ada di Pamekasan," kata Widayati.

Aksi bakar sate lalat sebanyak 20.800 tusuk ini merupakan bagian dari 32 rangkaian kegiatan yang digelar Pemkab Pamekasan dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Ke-486 Kabupaten Pamekasan.

"Kami memang ingin menjadi kegiatan Hari Jadi Kabupaten Pamekasan sebagai destinasi wisata budaya dan kuliner tahunan, untuk menarik minat wisatawan datang ke Pamekasan," kata Achmad Syafii.

Sebelum menerima penghargaan, bupati terlebih dahulu membakar sate lalat itu bersama para ibu, lurah dan kepala desa di Pamekasan.

Pada kegiatan ini, masyarakat bebas makan sate lalat yang disediakan panitia dan seusai menerima penghargaan bupati bersama jajaran Forpimda menyanyi secara bersama lagu "Sate Madura".

Sejumlah tokoh nasional dari Jakarta hadir, antara lain, Abraham Lunggana (Haji Lulung)  beberapa pejabat dari kementerian dan Pemprov Jatim.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016