Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat mengoptimalkan vaksinasi antraks terhadap ribuan hewan ternak menyusul terjadinya kasus antraks di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
"Vaksinasi antraks dilakukan untuk hewan ternak, khususnya hewan sapi, kerbau dan domba," kata Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika di Purwakarta, Sabtu.
Ia menyampaikan kalau langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit antraks dari luar Purwakarta.
Langkah antisipasi penyebaran penyakit antraks lain ialah dengan memperketat lalu lintas perdagangan hewan ternak yang masuk ke Purwakarta.
Baca juga: Ma'ruf Amin minta diIsolasi kawasan dengan temuan penyakit antraks
Baca juga: Pemkot Tangerang tutup pengiriman ternak dari daerah Gunung kidul cegah penyebaran antraks
"Saya telah meminta jajaran Dinas Perikanan dan Peternakan untuk mengantisipasi penyakit itu. Kita akan berusaha untuk memastikan agar penyakit tersebut tidak masuk ke wilayah Purwakarta," katanya.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Purwakarta, Siti Ida Hamidah, mengatakan kalau pihaknya jajarannya telah menerjunkan tim untuk terus mengintensifkan vaksinasi antraks.
Selain itu pihaknya juga menerjunkan tim untuk melakukan monitoring dan kontrol ketat terhadap lalu lintas perdagangan hewan.
"Kita periksa ketat setiap hewan ternak yang datang dari luar Purwakarta. Langkah ini untuk memastikan penyakit antraks bisa kita antisipasi masuk Purwakarta," kata Ida.
Baca juga: Dinkes Gunungkidul usulkan penetapan KLB penyakit antraks ke bupati
Ia menyebutkan, kalau saat ini belum ditemukan kasus antraks, tapi perlu diwaspadai. Sebab Purwakarta memiliki riwayat untuk kasus tersebut yang terjadi pada tahun 1999 di Kecamatan Cibatu pada Burung Unta.
"Belajar dari kejadian tersebut, hingga saat ini sebenarnya kita rutin memberikan vaksinasi antraks dan pemberian vitamin untuk peternak dan pelaku usaha ternak setiap enam bulan sekali," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Vaksinasi antraks dilakukan untuk hewan ternak, khususnya hewan sapi, kerbau dan domba," kata Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika di Purwakarta, Sabtu.
Ia menyampaikan kalau langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit antraks dari luar Purwakarta.
Langkah antisipasi penyebaran penyakit antraks lain ialah dengan memperketat lalu lintas perdagangan hewan ternak yang masuk ke Purwakarta.
Baca juga: Ma'ruf Amin minta diIsolasi kawasan dengan temuan penyakit antraks
Baca juga: Pemkot Tangerang tutup pengiriman ternak dari daerah Gunung kidul cegah penyebaran antraks
"Saya telah meminta jajaran Dinas Perikanan dan Peternakan untuk mengantisipasi penyakit itu. Kita akan berusaha untuk memastikan agar penyakit tersebut tidak masuk ke wilayah Purwakarta," katanya.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Purwakarta, Siti Ida Hamidah, mengatakan kalau pihaknya jajarannya telah menerjunkan tim untuk terus mengintensifkan vaksinasi antraks.
Selain itu pihaknya juga menerjunkan tim untuk melakukan monitoring dan kontrol ketat terhadap lalu lintas perdagangan hewan.
"Kita periksa ketat setiap hewan ternak yang datang dari luar Purwakarta. Langkah ini untuk memastikan penyakit antraks bisa kita antisipasi masuk Purwakarta," kata Ida.
Baca juga: Dinkes Gunungkidul usulkan penetapan KLB penyakit antraks ke bupati
Ia menyebutkan, kalau saat ini belum ditemukan kasus antraks, tapi perlu diwaspadai. Sebab Purwakarta memiliki riwayat untuk kasus tersebut yang terjadi pada tahun 1999 di Kecamatan Cibatu pada Burung Unta.
"Belajar dari kejadian tersebut, hingga saat ini sebenarnya kita rutin memberikan vaksinasi antraks dan pemberian vitamin untuk peternak dan pelaku usaha ternak setiap enam bulan sekali," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023