Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa dia memberikan kebebasan bertindak kepada tentara untuk menangani Kota Jenin di Palestina.

"Mulai pagi ini, IDF (tentara Israel) dan Shin Bet (dinas intelijen dalam negeri) memiliki kebebasan bertindak yang di Jenin," kata Gallant dalam pernyataan yang dikutip oleh lembaga penyiaran publik Israel KAN, Rabu (5/7).

Tentara Israel mundur dari Jenin pada Rabu pagi dan mengakhiri operasi militer terbesarnya di kota Tepi Barat itu dalam lebih dari 20 tahun.

Baca juga: UNICEF serukan kekerasan di Jenin Tepi Barat segera dihentikan setelah tiga anak tewas
Baca juga: OKI kutuk keras kejahatan pasukan Israel di kamp pengungsian Jenin

Sedikitnya 12 warga Palestina tewas dan lebih dari 140 orang terluka dalam serangan itu, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Lima di antara korban jiwa adalah anak di bawah umur.

"Dari sudut pandang kami, ini bukanlah akhir dari cerita. Sama seperti kami bertindak dengan kekuatan di sini, kami akan bertindak setelah ini dengan kekuatan apa pun yang dibutuhkan di tempat tertentu atau di seluruh kamp pengungsi," kata Gallant.

Dia pun mengeklaim bahwa tujuan operasi Israel telah tercapai sepenuhnya.

Baca juga: Tentara Israel tewaskan dua warga Palestina dan lukai 10 lainnya pada Senin dini hari di Jenin

Gallant menyebut bahwa tentara telah menghancurkan puluhan lokasi di dalam kamp-kamp pengungsi di Jenin, termasuk di antaranya bengkel untuk memproduksi bahan peledak.

Serangan Israel itu memicu gelombang kecaman dari beberapa negara, antara lain Turki, Yordania, Mesir, Indonesia, Arab Saudi, dan Pakistan.

Sumber: Anadolu

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023