Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, menjadikan seni media (media arts) sebagai lokomotif ekonomi kreatif dan mewakili Indonesia untuk masuk dalam Jejaring Kota Kreatif UNESCO (The UNESCO Creative Cities Network) 2023.
"Ekonomi kreatif Kota Depok yang akan dibawa yang akan disajikan ke depan di UNESCO," kata Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono usai FGD tentang "Media Arts sebagai Lokomotif Ekonomi Kreatif Kota Depok" di Rumah Cimanggis Depok, Rabu.
Pemerintah telah mengajukan dua kota di Indonesia yakni Kota Depok (Jabar) dan Kota Surakarta (Jateng) ke UNESCO untuk masuk Jejaring Kota Kreatif UNESCO pada Oktober mendatang. Depok untuk kategori Kota Seni Media dan Surakarta untuk kategori Kota Kerajinan dan Seni Rakyat.
Selain seni media (media arts) dan kerajinan dan seni rakyat (crafts and folk arts), kategori lain untuk mssuk Jejaring Kota Kreatif UNESCO adalah musik, film, literatur, desain, dan gastronomi. Saat ini sudah hampir 300 kota dari negara-negara anggota UNESCO di dunia yang masuk dalam Jejaring Kota Kreatif.
Imam Budi Hartono mengatakan Pemerintah Kota Depok terus memaksimalkan media arts yang ada ke dalam komunitas ekonomi kreatif dunia.
"Mohon doanya seluruh warga Depok kita bisa masuk keanggotaan ekonomi kreatif dunia. Bulan Oktober 2023 Insya Allah diumumkan masih lama kita terus masih menggali dan kita terus buat sebuah sajian yang akan membuat kita masuk ke dalam komunitas ekonomi kreatif dunia," katanya.
Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Penelitian Daerah (Bappeda) Kota Depok, Dadang Wihana menambahkan Pemerintah Kota Depok menjadikan aspek seni media sebagai sektor unggulan di kota kreatif dan dijadikan sebagai lokomotif bagi ekonomi kreatif yang lainnya.
Media arts, katanya, menjadi lokomotif gastronomi maupun sektor kuliner jadi semua bergerak.
"Saat ini sedang proses seleksi, sudah memberikan dokumen ke UNESCO kalau mereka saat ini sedang proses melakukan penilaian. Jadi Insya Allah, Oktober mohon doanya, masuk ke jejaring kota kreatif level dunia di bawah UNESCO. Jadi UNESCO Creative Cities Network," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Ekonomi kreatif Kota Depok yang akan dibawa yang akan disajikan ke depan di UNESCO," kata Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono usai FGD tentang "Media Arts sebagai Lokomotif Ekonomi Kreatif Kota Depok" di Rumah Cimanggis Depok, Rabu.
Pemerintah telah mengajukan dua kota di Indonesia yakni Kota Depok (Jabar) dan Kota Surakarta (Jateng) ke UNESCO untuk masuk Jejaring Kota Kreatif UNESCO pada Oktober mendatang. Depok untuk kategori Kota Seni Media dan Surakarta untuk kategori Kota Kerajinan dan Seni Rakyat.
Selain seni media (media arts) dan kerajinan dan seni rakyat (crafts and folk arts), kategori lain untuk mssuk Jejaring Kota Kreatif UNESCO adalah musik, film, literatur, desain, dan gastronomi. Saat ini sudah hampir 300 kota dari negara-negara anggota UNESCO di dunia yang masuk dalam Jejaring Kota Kreatif.
Imam Budi Hartono mengatakan Pemerintah Kota Depok terus memaksimalkan media arts yang ada ke dalam komunitas ekonomi kreatif dunia.
"Mohon doanya seluruh warga Depok kita bisa masuk keanggotaan ekonomi kreatif dunia. Bulan Oktober 2023 Insya Allah diumumkan masih lama kita terus masih menggali dan kita terus buat sebuah sajian yang akan membuat kita masuk ke dalam komunitas ekonomi kreatif dunia," katanya.
Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Penelitian Daerah (Bappeda) Kota Depok, Dadang Wihana menambahkan Pemerintah Kota Depok menjadikan aspek seni media sebagai sektor unggulan di kota kreatif dan dijadikan sebagai lokomotif bagi ekonomi kreatif yang lainnya.
Media arts, katanya, menjadi lokomotif gastronomi maupun sektor kuliner jadi semua bergerak.
"Saat ini sedang proses seleksi, sudah memberikan dokumen ke UNESCO kalau mereka saat ini sedang proses melakukan penilaian. Jadi Insya Allah, Oktober mohon doanya, masuk ke jejaring kota kreatif level dunia di bawah UNESCO. Jadi UNESCO Creative Cities Network," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023