Bogor (Antara Megapolitan) - Produksi air di instalansi pengolahan air (IPA) Dekeng, milik PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Jawa Barat, terganggu akibat limbah yang masuk ke Sungai Cisadane yang diduga berasal dari sejumlah industri yang ada di kawasan hulu sungai.

"Limbah industri ini jadi salah satu pemicu gangguan produksi di IPA Dekeng, jadi menyebabkan layanan air bersih kepada pelanggan terganggu," kata Kepala Bagian Produksi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Rinda Lilianti, di Bogor, Selasa.

Mengantisipasi persoalan tersebut, lanjut Rinda, pihaknya telah melayangkan surat protes ditujukan kepada sejumlah industri yang berada di daerah hulu Sungai Cisadane, yang diduga membuang limbahnya ke sungai.

Menurutnya, pihaknya telah melakukan investigasi penyebab gangguan layanan air bersih kepada pelanggan akhir pekan lalu. Selain dikarenakan faktor cuaca, gangguan produksi ari juga disebabkan oleh limbah industri yang membuat kualitas air baku menurun.

"Kami melayangkan surat protes kepada perusahaan-perusahaan tersebut, limbah aktifitas mereka mengganggu sistem pengolahan air di PDAM IPA Dekeng," katanya.

Selain itu, lanjutnya, PDAM juga berkoordinasi dengan pihak terkait di Pemerintah Kabupaten Bogor, agar pabrik-pabrik tersebut dapat mengelola limbahnya dan tidak langsung membuang ke sungai.

Sementara itu, akhir pekan lalu, sejumlah wilayah di zona III dan IV, serta sebagian pelanggan di zona I mengalami gangguan pelayanan distribusi air bersih. Hingga Minggu (22/10) kemarin, gangguan sudah dapat teratasi oleh petugas bagian produksi serta transmisi dan distribusi yang melakukan perbaikan.

Menurut Rinda, gangguan tersebut terjadi akibat faktor lingkungan, di antaranya sampah dan limbah industri yang terbawa arus Sungai Cisadane dan masuk ke intake Ciherang Pondok.

"Tumpukan sampah yang terbawa banjir serta limbah industri membuat pipa transmisi air baku dari Intake Cihereng Pondok ke IPA Dekeng tersumbat," katanya.

Akibat penyumbatan itu, lanjutnya, kapasitas air baku yang dikirim ke IPA Dekeng jadi berkurang. Sehingga pasokan air bersih ke `reservoir Cipaku dan Pajajaran mengalami defisit.

"Akibatnya, distribusi air bersih ke pelanggan terganggu, baik secara kualitas maupun kuantitas," katanya.

Rinda mengungkapkan, PDAM Kota Bogor mengerahkan ribuan liter air bersih ke pelanggan yang mengalami gangguan dengan mendistribusikan menggunakan truk tangki untuk mengatasi gangguan tersebut.

Ia menambahkan, selain surat protes, PDAM juga menempuh upaya pemeliharaan instalansi dengan melaksanakan penggantian pasir silika unit filtrasi IPA Dekeng I dan perbaikan level `gutter unit sedimentasi` di IPA Dekeng II pada 13-16 Oktober lalu.

"Petugas kami kerahkan tetap bekerja mengatur sistem pengaliran ketika terjadi gangguan. Jika ada laporan gangguan di beberapa titik, petugas langsung mengatur aliran air," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016