Tanjungpinang (Antara Megapolitan) - Lomba perahu naga atau Dragon Boat Race yang telah terselenggara di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, dalam 15 tahun terakhir dianggap semakin layak dijadikan ikon pariwisata kota itu.

"Festival atau event merupakan salah satu cara yang efektif untuk mempromosikan suatu destinasi pariwisata," kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata (Kemenpar) I Gde Pitana di Tanjungpinang, Jumat.

Pihaknya sendiri mengapresiasi penyelenggaraan Dragon Boat Race yang kini tidak hanya melibatkan peserta dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri termasuk Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.  
Pitana menilai Dragon Boat Race yang telah dilaksanakan selama 15 tahun berturut-turut sudah melekat dan bersinonim dengan nama Tanjungpinang.

"Karena sudah dilaksanakan bertahun-tahun, yaitu 15 tahun berturut-turut, maka Dragon Boat Race sudah bersinonim dengan nama Kota Tanjungpinang. Dan ini harus terus dipelihara dan dikembangkan, dengan pelaksanaan yang semakin tahun semakin profesional," katanya.

Ia menegaskan bahwa event tersebut sudah selayaknya menjadi ikon pariwisata bagi Kota Tanjungpinang.

Menurut dia, sebuah event mempunyai manfaat berganda baik langsung maupun tidak langsung, diantaranya, memperkenalkan destinasi, sebagai ikon untuk mendatangkan wisatawan secara langsung menyaksikan event dimaksud, sekaligus memotivasi masyarakat lokal, untuk mengembangkan kreatifitas dan secara langsung terlibat dalam kepariwisataan.

"Event seperti Dragon Boat Race juga mampu menggairahkan dan membangkitkan kesenian dan kebudayaan lokal, yang merupakan modal dasar kepariwisataan," katanya.

Ia menambahkan, di banyak negara lain penyelenggaraan event terbukti mampu mendongkrak popularitas dan kinerja pariwisata suatu destinasi, misalnya festival bunga di Pasadena, festival tulip di Belanda, dan festival Samba di Brazil.

Bahkan di dalam negeri ada Jember Fashion Carnival yang mampu mengangkat popularitas dan pariwisata Kota Jember, selain juga ada Banyuwangi yang semakin diminati wisatawan mancanegara (wisman) yang kini mengembangkan festival hingga 54 kali dalam setahun.

"Kami berharap dengan event seperti ini, akan semakin menaikkan citra Tanjungpinang sebagai destinasi pariwisata yang berkualitas, sehingga semakin menarik kedatangan wisatawan baik wisman maupun wisnus," katanya.

Pitana yakin, event Dragon Boat Race ini bisa dijadikan Tanjungpinang semakin populer sebagai destinasi pariwisata yang diminati.

"Dragon Boat Race kami harapkan mampu mengangkat Tanjungpinang sebagai tujuan wisata yang diperhitungkan, karena sekali lagi, kami meyakini bahwa event merupakan cara yang sangat efektif untuk mempromosikan destinasi pariwisata," katanya.

International Dragon Race 2016 digelar di Perairan Sungai Carang dan dibuka pada 21 Oktober 2016 melibatkan 41 peserta dari dalam dan luar negeri.

Ajang lomba perahu naga ini akan menjadi event bahari perdana menyongsong Festival Bahari Kepri dalam rangka Sail Selat Karimata.

Event ini diangkat dari sebuah tradisi masyarakat Tionghoa "Sembahyang Keselamatan Laut".

Dragon Boat Race merupakan event boat race berskala International dan selalu diramaikan peserta dari negara-negara tetangga. (Ant).
    

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016