Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat melakukan pemeriksaan hewan kurban untuk memastikan kondisi kesehatan hewan layak jual dan konsumsi sebelum dipotong pada Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, Dwian Wahyudiharto di Cikarang, Rabu, mengatakan pemeriksaan 'ante mortem' atau sebelum hewan dipotong ini menjadi fokus utama dari tugas tim pengawas hewan kurban.

"Sudah 200 lebih lapak pedagang yang kami periksa sejauh ini, tersebar di hampir seluruh wilayah Kabupaten Bekasi. Tinggal 20 persen lagi yang masih akan kami kunjungi," katanya.

Baca juga: Kabupaten Bekasi turunkan tim teknis pengawas kesehatan hewan kurban

Dia menjelaskan, pemeriksaan ini terfokus pada suhu tubuh, frekuensi nafas, detak jantung, serta potensi penyakit untuk memastikan kelaikan hewan kurban secara syariat dengan menyasar sejumlah lapak pedagang hewan kurban, pasar-pasar hewan, serta kandang penampungan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sejauh ini, pihaknya belum menemukan hewan kurban yang terindikasi terjangkit penyakit mulut dan kuku serta 'lumpy skin disease' (LSD), namun di sejumlah lapak pedagang ditemukan ada hewan kurban dinyatakan sakit secara fisik.

"Secara umum masih layak, selama pemeriksaan ada beberapa hewan kurban mengalami masalah pada kaki, kemudian sakit mata, ada juga sakit mulut pada kambing tapi bukan PMK," katanya.

Baca juga: MUI Kabupaten Bekasi imbau warga pilih hewan kurban sehat

"Kalau yang patah kaki, sudah tidak layak, kita sarankan dipotong dan tidak dijual untuk kurban. Kalau masih layak untuk kurban itu tidak apa-apa tapi kalau yang berisiko tidak kita sarankan untuk dijual dan dikonsumsi. Sedikit, kurang dari 20 persen yang tidak layak," imbuh dia.

Pihaknya menempelkan penanda sehat pada hewan kurban serta spanduk imbauan masyarakat di lapak-lapak pedagang yang telah melewati proses pemeriksaan kesehatan. Spanduk itu berisi informasi kiat memilih hewan kurban agar konsumen tidak salah membeli.

Pihaknya juga memastikan ketersediaan hewan kurban tahun ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah bagi masyarakat Kabupaten Bekasi.

Baca juga: Warga Bekasi diimbau periksa dokumen kesehatan sebelum beli hewan kurban

"Insya Allah aman karena berdasarkan pengalaman tahun lalu ada 20 rib ekor sapi dan kambing yang tercatat, itu pun bukan hanya untuk kebutuhan di Kabupaten Bekasi saja melainkan didistribusikan ke Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) juga. Kami belum selesai merekapitulasi namun sejauh ini sudah 20 ribu ekor lebih yang tercatat," ucap dia.

Dwian memastikan tim pengawas kesehatan hewan kurban masih terus menjalankan tugas hingga H+3 Idul Adha. Pemeriksaan setelah hewan dipotong atau post mortem difokuskan pada kondisi jeroan seperti limpa, jantung, paru-paru, hati, ginjal, serta beberapa kelenjar.

"Pemeriksaan ini untuk menjamin kualitas daging aman dan layak konsumsi, sekaligus mendeteksi kelainan pada jeroan. Pemeriksaan difokuskan di sejumlah masjid yang menyelenggarakan pemotongan hewan kurban maupun rumah pemotongan hewan," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023