Pesenam Special Olympics Indonesia Cyntia Rismauli Nainggolan meraih perunggu di nomor rhythmic gymnastic dalam ajang Special Olympics World Summer Games (SOWSG), yang digelar di Berlin, Jerman.

Cyntia meraih nilai 60,450, sementara peraih emas Aigerian Issabayeva dari Kazasthan mencatatkan nilai 61,900 dan peraih perak Katherine Carrascoso Pujols dari Republik Dominika mendapatkan nilai 61,600.

"Cyntia gugup saat turun di alat tali, nge-blank jadinya," ujar pelatih Elly Puji Kusumawati, dikutip dari laman resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora RI), Selasa.

Sementara di cabang olahraga bulutangkis, Naufal Dwi Kurnia dan Ananias Ulin Pratiwi mencatat kemenangan atas lawan-lawannya saat mengikuti tahap divisioning.

"Saya bersyukur Alhamdullilah bisa menang dua kali, saya berharap bisa menang dua kali," kata Naufal.

Pelatih Mardi Panjaitan mengharapkan dua kemenangan itu membuat para juri memutuskan atletnya masuk ke divisi 1 dan Naufal bisa meraih emas.

Kesetaraan kemampuan dijunjung tinggi dalam Special Olympics. Artinya, agar bisa tampil maksimal pihak Special Olympics International memberlakukan pengelompokan pertandingan. Atlet dengan kemampuan lebih tidak boleh bertanding dengan mereka yang lebih lemah.

Perbedaan diukur dalam satuan yang telah ditetapkan. Pada masa registrasi kontingen tiap negara diwajibkan mengirim data kemampuan atlet.
 

Pewarta: Arindra Meodia

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023