Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak semua pihak turut mempromosikan potensi desa-desa wisata Indonesia ke seluruh dunia, termasuk melalui ajang pameran yang digelar di luar negeri.
Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Ni Made Ayu Marthini menyebut desa wisata merupakan pandemic winner yang mampu tumbuh saat pandemi COVID-19 menghantam sektor pariwisata nasional.
"Ketika pandemi, border (perbatasan) ditutup, kemana pada turis ini? Mereka di dalam negeri, sehingga dalam 2,5-3 tahun, pariwisata domestik berkembang, salah satunya desa wisata. Oleh karena itu, post-COVID, mari kita pasarkan dengan baik sehingga urban tourism, yang menurut UNWTO adalah future of tourism, akan semakin berkembang," kata Made Ayu Marthini dalam peluncuran pameran Discovering the Magnificence of Indonesia Expo di Jakarta, Senin.
Ia menyebut Indonesia memiliki sekitar 4 ribu desa wisata dari total 74 ribu desa. Kemenparekraf juga telah melakukan upaya untuk terus mengembangkan potensi desa wisata di seluruh Tanah Air, salah satunya melalui gelaran Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).
Melalui ajang ADWI, desa-desa wisata itu dikurasi dengan berbagai kriteria, termasuk dari aspek kebersihan, atraksi, hingga potensi kerajinan dan lain sebagainya.
Menurut Made Ayu Marthini, penilaian dilakukan agar aspek keberlanjutan dalam pariwisata (sustainable tourism) bisa diterapkan dan dampaknya bisa dirasakan langsung oleh warga desa.
"Jadi bagaimana caranya kita bisa menunjukkan desa-desa wisata ini betul-betul bisa dinikmati konsumen, turis, traveller dan lainnya," katanya.
Lebih lanjut, konsep desa wisata juga dinilai lebih relevan dengan tren saat ini yang lebih specialized, personalised dan memberikan pengalaman baru dan unik bagi para wisatawan.
"Saya, walaupun orang desa, tapi sudah lama tinggal di kota. Kalau ada paket wisata yang menawarkan kembali ke sawah dan sungai, kita ingin dapat itu. Pengalaman itulah yang membuat kita kembali ke masa lalu. Ini jadi tantangan dan peluang yang bisa kita ciptakan," katanya.
Baca juga: Desa Wisata Terbaik Wukirsari kembangkan batik Giriloyo
Baca juga: Desa Durensari Trenggalek masuk 75 desa wisata terbaik dunia versi ADWI 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Ni Made Ayu Marthini menyebut desa wisata merupakan pandemic winner yang mampu tumbuh saat pandemi COVID-19 menghantam sektor pariwisata nasional.
"Ketika pandemi, border (perbatasan) ditutup, kemana pada turis ini? Mereka di dalam negeri, sehingga dalam 2,5-3 tahun, pariwisata domestik berkembang, salah satunya desa wisata. Oleh karena itu, post-COVID, mari kita pasarkan dengan baik sehingga urban tourism, yang menurut UNWTO adalah future of tourism, akan semakin berkembang," kata Made Ayu Marthini dalam peluncuran pameran Discovering the Magnificence of Indonesia Expo di Jakarta, Senin.
Ia menyebut Indonesia memiliki sekitar 4 ribu desa wisata dari total 74 ribu desa. Kemenparekraf juga telah melakukan upaya untuk terus mengembangkan potensi desa wisata di seluruh Tanah Air, salah satunya melalui gelaran Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).
Melalui ajang ADWI, desa-desa wisata itu dikurasi dengan berbagai kriteria, termasuk dari aspek kebersihan, atraksi, hingga potensi kerajinan dan lain sebagainya.
Menurut Made Ayu Marthini, penilaian dilakukan agar aspek keberlanjutan dalam pariwisata (sustainable tourism) bisa diterapkan dan dampaknya bisa dirasakan langsung oleh warga desa.
"Jadi bagaimana caranya kita bisa menunjukkan desa-desa wisata ini betul-betul bisa dinikmati konsumen, turis, traveller dan lainnya," katanya.
Lebih lanjut, konsep desa wisata juga dinilai lebih relevan dengan tren saat ini yang lebih specialized, personalised dan memberikan pengalaman baru dan unik bagi para wisatawan.
"Saya, walaupun orang desa, tapi sudah lama tinggal di kota. Kalau ada paket wisata yang menawarkan kembali ke sawah dan sungai, kita ingin dapat itu. Pengalaman itulah yang membuat kita kembali ke masa lalu. Ini jadi tantangan dan peluang yang bisa kita ciptakan," katanya.
Baca juga: Desa Wisata Terbaik Wukirsari kembangkan batik Giriloyo
Baca juga: Desa Durensari Trenggalek masuk 75 desa wisata terbaik dunia versi ADWI 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023