Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk melakukan langkah-langkah mengantisipasi kekeringan sebagai imbas meningkatnya indeks El Nino.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam diskusi daring di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa indeks El Nino sudah berada di angka 0,9 sehingga merambat dari lemah menuju moderat.
"Artinya apabila ini tidak diseriusi dalam antisipasi maka kekeringan dampaknya bahwa wilayah Indonesia akan kekurangan hujan itu akan menjadi nyata. Dan ini perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi," katanya.
Baca juga: Petani di Jawa Barat diminta percepat waktu tanam antisipasi dampak El Nino
Baca juga: Pemerintah siapkan 15 pesawat untuk bantu modifikasi cuaca atasi bencana karhutla
Ia menjabarkan langkah yang pertama dengan menghemat air, karena saat ini wilayah-wilayah Indonesia masih ada yang menerima hujan. Dengan adanya wilayah yang menerima hujan, ada yang disimpan di waduk atau di embung untuk dikelola dengan baik.
Langkah antisipasi kedua, khusus untuk wilayah-wilayah yang memiliki gambut, khususnya Sumatera-Kalimantan dapat dilakukan pembasahan, melalui baik dialiri air dari tanah maupun menggunakan TMC, teknologi modifikasi cuaca.
"Dan yang terakhir yang perlu diantisipasi lagi adalah apabila ada kebakaran maka tentunya oleh asap lintas batas ini perlu diwaspadai. Jangan sampai ini asap lintas batas bisa mengganggu negara tetangga," katanya.
Baca juga: Kabupaten Karawang koordinasi dengan Jasa Tirta antisipasi El Nino
BMKG juga memanfaatkan tekonologi modeling dengan memanfaatkan prakiraan cuaca itu bisa melakukan prakiraan enam musiman.
Selain itu, BMKG melakukan pengamatan melalui satelit Himawari dan apabila ada asap lintas batas, BMKG dapat membuktulikan terjadinya lintas batasnya, demikian Guswanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam diskusi daring di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa indeks El Nino sudah berada di angka 0,9 sehingga merambat dari lemah menuju moderat.
"Artinya apabila ini tidak diseriusi dalam antisipasi maka kekeringan dampaknya bahwa wilayah Indonesia akan kekurangan hujan itu akan menjadi nyata. Dan ini perlu dilakukan langkah-langkah antisipasi," katanya.
Baca juga: Petani di Jawa Barat diminta percepat waktu tanam antisipasi dampak El Nino
Baca juga: Pemerintah siapkan 15 pesawat untuk bantu modifikasi cuaca atasi bencana karhutla
Ia menjabarkan langkah yang pertama dengan menghemat air, karena saat ini wilayah-wilayah Indonesia masih ada yang menerima hujan. Dengan adanya wilayah yang menerima hujan, ada yang disimpan di waduk atau di embung untuk dikelola dengan baik.
Langkah antisipasi kedua, khusus untuk wilayah-wilayah yang memiliki gambut, khususnya Sumatera-Kalimantan dapat dilakukan pembasahan, melalui baik dialiri air dari tanah maupun menggunakan TMC, teknologi modifikasi cuaca.
"Dan yang terakhir yang perlu diantisipasi lagi adalah apabila ada kebakaran maka tentunya oleh asap lintas batas ini perlu diwaspadai. Jangan sampai ini asap lintas batas bisa mengganggu negara tetangga," katanya.
Baca juga: Kabupaten Karawang koordinasi dengan Jasa Tirta antisipasi El Nino
BMKG juga memanfaatkan tekonologi modeling dengan memanfaatkan prakiraan cuaca itu bisa melakukan prakiraan enam musiman.
Selain itu, BMKG melakukan pengamatan melalui satelit Himawari dan apabila ada asap lintas batas, BMKG dapat membuktulikan terjadinya lintas batasnya, demikian Guswanto.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023