Menjelang tahun politik pada 2024, Duta Remaja Indonesia menggelar acara Ngobrolin Pemimpin Indonesia (Ngopi) yang bertajuk “Remaja Mencari Pemimpin".
Ketua Umum Duta Remaja Indonesia, Aufar Hadi dalam keterangannya, Kamis menyampaikan bahwa anak muda sebagai inisiator perubahan dan pembangunan sosial-politik dengan jumlah sumber daya manusia yang besar harus memiliki kepercayaan diri untuk ikut andil dalam proses politik, yang secara langsung akan berimplikasi pada kehidupan kita di masa yang akan datang.
"Buah pikiran atau ide-ide segar para pemuda sangat diperlukan dalam proses pembangunan sebuah bangsa, maka tuntutan peran aktif dan semangat keterlibatan politik pemuda menjadi hal yang sangat penting," katanya.
Deputi IV Kepala Staff Kepresidenan Juri Ardiantoro menjelaskan bahwa pertama perlu disampaikan, memilih pemimpin itu, memilih presiden misalnya, merupakan domain partai politik.
Karena Undang-undang sudah mengatur bahwa Presiden dan Wakil presiden dicalonkan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Meski begitu, secara normatif masyarakat masih memiliki ruang untuk dapat menyampaikan aspirasi pemimpin dan profil calon presiden ideal yang dapat diusung suatu partai politik.
Sehingga partai politik layak disebut sebagai representasi kepentingan rakyat. Selama, calon presiden yang diusung sesuai dengan cita-cita dan keinginan masyarakat.
"Selanjutnya, kita sebagai anak muda perlu satu kesadaran dalam proses pemilihan calon presiden, harus berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang rasional, yaitu dengan melihat rekam jejak, integritas, prestasi, latar belakang dan komitmenya membangun sebuah bangsa," katanya.
Pradana Indraputra, staff khusus BKPM RI ikut berpendapat bahwa selama ini di media sosial maupun konvensional, kita selalu disibukkan dengan hiruk-pikuk politik terkait dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden beserta koalisi partai pendukung.
Sehingga kita lupa dengan gagasan yang perlu dibawa lebih dulu sebelum berkontestsai dalam Pemilu. Seharusnya, para calon presiden dan wakil presiden dapat menyesuakan gagasannya dengan keinginan dan cita-cita anak muda. Karena dalam hal ini Anak muda memiliki daya tawar yang tinggi dalam kontestasi politik.
Bagi kita anak muda, pemimpin ideal ialah pemimpin yang visi global dan mampu mengesekusinya, selanjutnya pemimpin juga harus memiliki keberpihakan dalam usaha ekonomi rakyat atau UMKM yang inklusif dan merata. Campaign percepatan pembangunan juga harus diutamakan dalam visi yang akan dibawa capres-cawapres mendatang.
Anggota Komisi XI DPR RI Putri A. Komarudin menegaskan bahwa ruang keterlibatan perempuan dan anak muda masih sangat minor, hal ini dikarenakan stereotip kebanyakan orang yang sering menganggap bahwa anak muda belum memiliki kompetensi yang layak dalam menduduki jabatan-jabatan politik.
Di sini lah tugas kita bersama sebagai anak muda untuk sama-sama meningkatkan kualitas diri dan mengasah kemampuan untuk berelaborasi dengan berbagai pihak. Sehingga kita tidak gagap dalam membuat keputusan saat menduduki jabatan publik.”
Ronny B. Pratama, Ketua DPD KNPI DKI Jakarta menegaskan bahwa menjadi pemuda harus mampu mengesekusi segala ide dan gagasan yang akan dibangun. Selain itu, pemuda juga dituntut untuk selalu memiliki optimisme.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Ketua Umum Duta Remaja Indonesia, Aufar Hadi dalam keterangannya, Kamis menyampaikan bahwa anak muda sebagai inisiator perubahan dan pembangunan sosial-politik dengan jumlah sumber daya manusia yang besar harus memiliki kepercayaan diri untuk ikut andil dalam proses politik, yang secara langsung akan berimplikasi pada kehidupan kita di masa yang akan datang.
"Buah pikiran atau ide-ide segar para pemuda sangat diperlukan dalam proses pembangunan sebuah bangsa, maka tuntutan peran aktif dan semangat keterlibatan politik pemuda menjadi hal yang sangat penting," katanya.
Deputi IV Kepala Staff Kepresidenan Juri Ardiantoro menjelaskan bahwa pertama perlu disampaikan, memilih pemimpin itu, memilih presiden misalnya, merupakan domain partai politik.
Karena Undang-undang sudah mengatur bahwa Presiden dan Wakil presiden dicalonkan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Meski begitu, secara normatif masyarakat masih memiliki ruang untuk dapat menyampaikan aspirasi pemimpin dan profil calon presiden ideal yang dapat diusung suatu partai politik.
Sehingga partai politik layak disebut sebagai representasi kepentingan rakyat. Selama, calon presiden yang diusung sesuai dengan cita-cita dan keinginan masyarakat.
"Selanjutnya, kita sebagai anak muda perlu satu kesadaran dalam proses pemilihan calon presiden, harus berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang rasional, yaitu dengan melihat rekam jejak, integritas, prestasi, latar belakang dan komitmenya membangun sebuah bangsa," katanya.
Pradana Indraputra, staff khusus BKPM RI ikut berpendapat bahwa selama ini di media sosial maupun konvensional, kita selalu disibukkan dengan hiruk-pikuk politik terkait dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden beserta koalisi partai pendukung.
Sehingga kita lupa dengan gagasan yang perlu dibawa lebih dulu sebelum berkontestsai dalam Pemilu. Seharusnya, para calon presiden dan wakil presiden dapat menyesuakan gagasannya dengan keinginan dan cita-cita anak muda. Karena dalam hal ini Anak muda memiliki daya tawar yang tinggi dalam kontestasi politik.
Bagi kita anak muda, pemimpin ideal ialah pemimpin yang visi global dan mampu mengesekusinya, selanjutnya pemimpin juga harus memiliki keberpihakan dalam usaha ekonomi rakyat atau UMKM yang inklusif dan merata. Campaign percepatan pembangunan juga harus diutamakan dalam visi yang akan dibawa capres-cawapres mendatang.
Anggota Komisi XI DPR RI Putri A. Komarudin menegaskan bahwa ruang keterlibatan perempuan dan anak muda masih sangat minor, hal ini dikarenakan stereotip kebanyakan orang yang sering menganggap bahwa anak muda belum memiliki kompetensi yang layak dalam menduduki jabatan-jabatan politik.
Di sini lah tugas kita bersama sebagai anak muda untuk sama-sama meningkatkan kualitas diri dan mengasah kemampuan untuk berelaborasi dengan berbagai pihak. Sehingga kita tidak gagap dalam membuat keputusan saat menduduki jabatan publik.”
Ronny B. Pratama, Ketua DPD KNPI DKI Jakarta menegaskan bahwa menjadi pemuda harus mampu mengesekusi segala ide dan gagasan yang akan dibangun. Selain itu, pemuda juga dituntut untuk selalu memiliki optimisme.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023