Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mengatur jam kunjungan ke Alun Alun Kian Santang Pasanggrahan Padjajaran, Purwakarta.
"Alun Alun Kian Santang Pasanggrahan Padjajaran setiap hari buka mulai pagi (pukul 06.00 WIB) hingga sore (pukul 18.00 WIB)," kata Asisten Sekretaris Daerah Bidang Administrasi Umum Pemkab Purwakarta, Tin Sumartini, di Purwakarta, Rabu.
Ia mengatakan pengaturan jam kunjungan itu dimaksudkan agar keberadaan Alun Alun bisa selalu terawat dan terpelihara.
"Jadi di luar waktu berkunjung, itu kita lakukan perawatan dan pemeliharaan. Kita juga selalu rutin membersihkan sampah, sehingga pengunjung bisa nyaman," katanya.
Mengingat manfaat dan potensi yang besar dari Alun Alun Kian Santang Pasanggrahan Padjajaran, kata Tin, maka keberadaannya selalu terbuka untuk masyarakat umum.
"Alun Alun itu selalu terbuka buat siapapun. Bukan hanya bagi masyarakat Purwakarta, melainkan bagi masyarakat dari daerah lain yang mungkin sedang berwisata ke Purwakarta," katanya.
Mengenai munculnya informasi Alun Alun tersebut sering ditutup bagi masyarakat, Tin Sumartini membantahnya.
"Tidak pernah ditutup. Tetap difungsikan dan digunakan masyarakat. Alun Alun itu selalu terbuka untuk umum," kata dia.
Sementara itu, Alun Alun seluas 1,678 hektare yang berlokasi tepat di jantung kota Purwakarta itu, selain disiapkan sebagai ruang terbuka hijau juga akan diarahkan sebagai pusat sarana edukasi publik, sekaligus sebagai sarana rekreasi dan olah raga yang terbuka bagi masyarakat luas.
Menurut Tin Sumartini, secara prinsip Alun Alun tersebut akan lebih banyak berperan sebagai ruang terbuka hijau yang bisa dioptimalkan sebagai ruang terbuka interaksi publik.
"Kita juga akan mengoptimalkan sebagai sarana edukasi publik, sarana rekreasi dan olah raga. Kita ingin Alun Alun menjadi sarana terbuka bagi publik sehingga bisa memberi banyak manfaat bagi masyarakat luas," kata dia.
Alun Alun yang lokasinya berdampingan dengan komplek pusat pemerintahan Pemkab Purwakarta itu juga akan dioptimalkan sebagai destinasi wisata budaya.
Pengembangan ke arah tersebut sangat terbuka mengingat banyak bangunan dan pusat kegiatan yang bernilai budaya tinggi, khususnya budaya Sunda.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Alun Alun Kian Santang Pasanggrahan Padjajaran setiap hari buka mulai pagi (pukul 06.00 WIB) hingga sore (pukul 18.00 WIB)," kata Asisten Sekretaris Daerah Bidang Administrasi Umum Pemkab Purwakarta, Tin Sumartini, di Purwakarta, Rabu.
Ia mengatakan pengaturan jam kunjungan itu dimaksudkan agar keberadaan Alun Alun bisa selalu terawat dan terpelihara.
"Jadi di luar waktu berkunjung, itu kita lakukan perawatan dan pemeliharaan. Kita juga selalu rutin membersihkan sampah, sehingga pengunjung bisa nyaman," katanya.
Mengingat manfaat dan potensi yang besar dari Alun Alun Kian Santang Pasanggrahan Padjajaran, kata Tin, maka keberadaannya selalu terbuka untuk masyarakat umum.
"Alun Alun itu selalu terbuka buat siapapun. Bukan hanya bagi masyarakat Purwakarta, melainkan bagi masyarakat dari daerah lain yang mungkin sedang berwisata ke Purwakarta," katanya.
Mengenai munculnya informasi Alun Alun tersebut sering ditutup bagi masyarakat, Tin Sumartini membantahnya.
"Tidak pernah ditutup. Tetap difungsikan dan digunakan masyarakat. Alun Alun itu selalu terbuka untuk umum," kata dia.
Sementara itu, Alun Alun seluas 1,678 hektare yang berlokasi tepat di jantung kota Purwakarta itu, selain disiapkan sebagai ruang terbuka hijau juga akan diarahkan sebagai pusat sarana edukasi publik, sekaligus sebagai sarana rekreasi dan olah raga yang terbuka bagi masyarakat luas.
Menurut Tin Sumartini, secara prinsip Alun Alun tersebut akan lebih banyak berperan sebagai ruang terbuka hijau yang bisa dioptimalkan sebagai ruang terbuka interaksi publik.
"Kita juga akan mengoptimalkan sebagai sarana edukasi publik, sarana rekreasi dan olah raga. Kita ingin Alun Alun menjadi sarana terbuka bagi publik sehingga bisa memberi banyak manfaat bagi masyarakat luas," kata dia.
Alun Alun yang lokasinya berdampingan dengan komplek pusat pemerintahan Pemkab Purwakarta itu juga akan dioptimalkan sebagai destinasi wisata budaya.
Pengembangan ke arah tersebut sangat terbuka mengingat banyak bangunan dan pusat kegiatan yang bernilai budaya tinggi, khususnya budaya Sunda.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023