Tim Depok Creative City dengan pendampingan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Panitia Seleksi Nasional melengkapi pengisian berkas aplikasi untuk menjadi bagian dari Jaringan Kota Kreatif UNESCO atau UNESCO Creative Cities Network 2023.

Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok Dadang Wihana di Depok, Rabu, masih ada data-data yang perlu dilengkapi untuk menyampaikan aplikasi setelah penetapan Kota Depok sebagai daerah perwakilan Indonesia dalam ajang pemilihan Kota Kreatif UNESCO di bidang seni media.

"Ada sekitar 35 pertanyaan yang harus dijawab dan diisi dengan bahasa Inggris, yang meliputi kebijakan Pemkot Depok dalam pembangunan berkelanjutan seperti apa, pengaruh media arts terhadap bidang lain (bagaimana)," kata dia.

Baca juga: Depok Wakili Indonesia di ajang Kota Kreatif UNESCO

Dadang mengatakan bahwa upaya untuk melengkapi berkas melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan, termasuk pemerintah kota, akademisi, komunitas, media, dan pihak-pihak lain dalam bidang seni media.

Sementara itu, Harry Waluyo dari Global Networks of Facilitator For ICHUNESCO in The Asia Pacific Region mengatakan bahwa tim panitia seleksi nasional sudah meninjau potensi seni media di Kota Depok.

Menurut Harry, Pemerintah Kota Depok harus memanfaatkan potensi seni media di wilayahnya sebagai kekuatan untuk membangun daerah.

Baca juga: Kota Solo disiapkan maju ke dalam Jaringan Kota Kreatif UNESCO

"Seni media luas, awalnya aplikasi dan gim, tapi ada animasi, robotik, dan lain-lain. Komunitasnya sangat potensial di Depok, punya kekuatan di seni media, tinggal connecting-nya," kata dia.

"Kemudian, bicara bonus demografi, saya berpikir itu suatu kenyataan bukan mimpi. Ternyata memang ini kekuatannya sumber daya manusia, tinggal pemerintah daerah merangkul anak mudanya dan bersinergi," ia menambahkan.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023