Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengerahkan mahasiswa untuk ikut memastikan kesehatan hewan kurban menjelang Idul Adha 1444 Hijriah di daerah itu.

"Alhamdulillah kami telah melaksanakan pemeriksaan kesehatan hewan kurban. Pemeriksaan kesehatan hewan ini sudah kita sudah mulai di H-30 (Idul Adha 1444 Hijriah, red.)," kata Pelaksana Tugas Kepala Diskanak Kabupaten Bogor Muliadi di Cibinong, Selasa.

Ia menjelaskan pemeriksaan hewan kurban ini dilakukan mulai H-30 hingga H-1 Idul Adha 1444 Hijriah dengan melibatkan petugas Diskanak Kabupaten Bogor, 50 mahasiswa IPB University, serta petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat.

Baca juga: Pemkab Karawang terjunkan ratusan petugas cek kesehatan hewan kurban

Pemeriksaan, kata dia, dilakukan di sejumlah peternakan dan lapak penjual hewan kurban yang berbagai lokasi di Kabupaten Bogor.

Dia menjelaskan pentingnya pemeriksaan itu untuk memastikan hewan kurban yang sehat dan terhindar dari penyakit Lumpy Skin Disease yang merupakan penyakit menular disebabkan infeksi Lumpy Skin Disease Virus (LSDV). Penyakit ini menyerang hewan ternak, khususnya sapi dan kerbau.

"Mengingat saat ini telah terjadi kasus penyakit lato-lato (Lumpy Skin Disease, red.) yang menyerang sejumlah hewan ternak di sejumlah wilayah di Indonesia," katanya.

Baca juga: Bupati Purwakarta pastikan semua hewan kurban bebas dari penyakit LSD

Menjelang Idul Adha, Tim Diskanak Kabupaten Bogor rutin melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban, baik di peternakan maupun lapak-lapak penjual hewan kurban.

"Imbauan untuk masyarakat, pilihlah ternak kurban yang sehat yang sudah diperiksa oleh dokter hewan atau petugas Diskanak dengan bukti adanya Surat Keterangan Kesehatan Hewan Qurban (SKK HQ),” kata Muliadi.

Sub Koordinator Kesehatan Masyarakat Veteriner Diskanak Kabupaten Bogor Hardy Herdiawan menjelaskan tim pemeriksa hewan kurban tersebut disebar ke enam wilayah, yakni UPT Cibinong, Babakanmadang, Jonggol, Sindang Barang, Pamijahan, dan Cigudeg.

Baca juga: Pemkab Purwakarta turunkan puluhan personel periksa kesehatan hewan kurban

“Selain pemeriksaan, kami juga lakukan sosialisasi kesehatan hewan kurban juga cara pemotongan yang baik supaya ternak kurban itu motongnya halal sesuai dengan syariat Islam. Kami bekerja sama dengan MUI dan Ketua DKM masjid serta DKM desa di tiap kecamatan,” katanya.

Ia mengimbau calon pembeli hewan kurban untuk teliti sebelum membeli ternak tersebut.

"Hati-hati jika menemukan ciri-ciri seperti munculnya nodul yang keras (benjolan) dengan diameter dua centimeter sampai lima centimeter yang terdapat di kepala, leher, tungkai, kaki, ekor, dan ambing. Pada kasus yang serius, nodul dapat menutupi di hampir seluruh bagian tubuh artinya hewan tersebut terjangkit penyakit lato-lato. Hindari jika ditemukan hewan kurban dengan ciri-ciri tersebut," kata Hardy. 

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023