Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila (FEB UP) Jakarta menggelar acara konferensi internasional yang berkolaborasi dengan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) yang membahas masalah perekonomian.
"Saat ini perguruan tinggi dituntut berkolaborasi dengan perguruan tinggi nasional maupun internasional karena tuntutan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)," kata Dekan FEB UP Prof. Iha Haryani Hatta di Kampus UP Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan jadi sekarang ini kegiatan bersama antarperguruan tinggi bukan hanya MoU saja tetapi juga join event apakah seminar atau lainnya.
Konferensi internasional ke-22 Malaysia – Indonesia International Collaboration on Economics, Management and Accounting (MIICEMA) ini mengambil tema 'Building Economic Resilience in A Vuca World'
Kegiatan ini diikuti sebanyak 55 orang anggota MIISEMA, dan acra ini ada gala dinner untuk memperkuat sinergi dengan perguruan tinggi.
"Tujuannya adalah terjadi join event Tridharma PT, pendidikan, pertukaran pelajar, riset yang dilakukan secara bersama-sama. Ada pertukaran pelajar, magang internasional, bekerjasama dengan luar negeri," jelasnya.
Pembukaan acara disampaikan oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Management of Universiti Kebangsaan Malaysia, Prof Dr. Aini Aman, Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Pancasila Prof. Dr. Achsanul Qosasi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno.
Hadir menjadi pembicara utama yaitu Mantan Menteri Keuangan Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro. Ia menyampaikan bagaimana Indonesia mengelola VUCA, dengan memitigasi berbagai macam goncangan atau ketidakpastian yang terjadi dalam perekonomian global maupun nasional sehingga ekonomi kita tetap bisa tumbuh, tetap bisa menyejahterakan masyarakat.
"Kuncinya adalah bagaiaman Indonesia bisa terhindar dari kondisi negara maju yang inflasi tinggi dan tingkat suku bunga tinggi. Indonesia bisa mengelola inflasi hingga levelnya sangat bagus dan juga mampu menjaga pertumbuhan ekonomi dengan baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Saat ini perguruan tinggi dituntut berkolaborasi dengan perguruan tinggi nasional maupun internasional karena tuntutan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)," kata Dekan FEB UP Prof. Iha Haryani Hatta di Kampus UP Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan jadi sekarang ini kegiatan bersama antarperguruan tinggi bukan hanya MoU saja tetapi juga join event apakah seminar atau lainnya.
Konferensi internasional ke-22 Malaysia – Indonesia International Collaboration on Economics, Management and Accounting (MIICEMA) ini mengambil tema 'Building Economic Resilience in A Vuca World'
Kegiatan ini diikuti sebanyak 55 orang anggota MIISEMA, dan acra ini ada gala dinner untuk memperkuat sinergi dengan perguruan tinggi.
"Tujuannya adalah terjadi join event Tridharma PT, pendidikan, pertukaran pelajar, riset yang dilakukan secara bersama-sama. Ada pertukaran pelajar, magang internasional, bekerjasama dengan luar negeri," jelasnya.
Pembukaan acara disampaikan oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Management of Universiti Kebangsaan Malaysia, Prof Dr. Aini Aman, Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Pancasila Prof. Dr. Achsanul Qosasi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno.
Hadir menjadi pembicara utama yaitu Mantan Menteri Keuangan Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro. Ia menyampaikan bagaimana Indonesia mengelola VUCA, dengan memitigasi berbagai macam goncangan atau ketidakpastian yang terjadi dalam perekonomian global maupun nasional sehingga ekonomi kita tetap bisa tumbuh, tetap bisa menyejahterakan masyarakat.
"Kuncinya adalah bagaiaman Indonesia bisa terhindar dari kondisi negara maju yang inflasi tinggi dan tingkat suku bunga tinggi. Indonesia bisa mengelola inflasi hingga levelnya sangat bagus dan juga mampu menjaga pertumbuhan ekonomi dengan baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023