Sukabumi (Antara Megapolitan) - Penjualan telur penyu hijau (Chelonia mydas) yang merupakan hewan dilindungi dan terancam punah ini kembali marak di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Informasi yang dihimpun Antara dari penjual telur penyu tersebut, ia dapat dari wilayah Kecamatan Ciracap tepatnya di Pantai Pangumbahan dan Suaka Margasatwa (SM) Cikepuh di Desa Gunung Batu. Namun, orang tersebut tidak secara rinci menjelaskan bagaimana cara mendapatkan telur penyu tersebut.
"Saya jual dengan harga Rp7 ribu hingga Rp9 ribu setiap butirnya, jika belinya lebih banyak maka harganya pun bisa lebih murah," katanya yang enggan membuka identitasnya kepada Antara di Sukabumi, Senin.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi, Abdul Kodir mengatakan pihaknya terkejut dengan adanya informasi tentang perdagangan telur penyu ini.
Namun, pihaknya akan menelusuri telur penyu tersebut berasal dari mana, apakah dari lokasi konservasi dan pendaratan telur penyu di Kecamatan Ciracap, atau lokasi-lokasi yang pendaratan penyu lainnya yang tidak masuk dalam area konservasi.
"Untuk lokasi konservasi penjagaan dan pengawasannya ketat, tapi tidak menutup kemungkinan ada penyu yang bertelur di luar area konservasi yang minim penjagaan petugas," katanya.
Ia menambahkan pihaknya juga terus berkoordinasi dengan petugas dari TNI dan Polri dalam melakukan pengawasan dan penjagaan tersebut, jika ada orang dalam yang terlibat dalam penyelundupan telur penyu ini dan memperjual belikannya, maka pihaknya tidak segan memberikan sanksi berat.
"Memang cukup sulit mencari keberadaan si pencurinya, tidak hanya telurnya saja. Bahkan, kami terkejut saat di Bandung ada orang yang menawarkan tukik (anak penyu) yang katanya dari Kecamatan Ciracap," tambah Kodir.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
Informasi yang dihimpun Antara dari penjual telur penyu tersebut, ia dapat dari wilayah Kecamatan Ciracap tepatnya di Pantai Pangumbahan dan Suaka Margasatwa (SM) Cikepuh di Desa Gunung Batu. Namun, orang tersebut tidak secara rinci menjelaskan bagaimana cara mendapatkan telur penyu tersebut.
"Saya jual dengan harga Rp7 ribu hingga Rp9 ribu setiap butirnya, jika belinya lebih banyak maka harganya pun bisa lebih murah," katanya yang enggan membuka identitasnya kepada Antara di Sukabumi, Senin.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi, Abdul Kodir mengatakan pihaknya terkejut dengan adanya informasi tentang perdagangan telur penyu ini.
Namun, pihaknya akan menelusuri telur penyu tersebut berasal dari mana, apakah dari lokasi konservasi dan pendaratan telur penyu di Kecamatan Ciracap, atau lokasi-lokasi yang pendaratan penyu lainnya yang tidak masuk dalam area konservasi.
"Untuk lokasi konservasi penjagaan dan pengawasannya ketat, tapi tidak menutup kemungkinan ada penyu yang bertelur di luar area konservasi yang minim penjagaan petugas," katanya.
Ia menambahkan pihaknya juga terus berkoordinasi dengan petugas dari TNI dan Polri dalam melakukan pengawasan dan penjagaan tersebut, jika ada orang dalam yang terlibat dalam penyelundupan telur penyu ini dan memperjual belikannya, maka pihaknya tidak segan memberikan sanksi berat.
"Memang cukup sulit mencari keberadaan si pencurinya, tidak hanya telurnya saja. Bahkan, kami terkejut saat di Bandung ada orang yang menawarkan tukik (anak penyu) yang katanya dari Kecamatan Ciracap," tambah Kodir.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016