Direktur Penyaluran Dana Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) Kementerian Keuangan Republik Indonesia Nining Ngudi Purnamaningtyas mengatakan pohon besar berusia ratusan tahun di Koto Malintang, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat bisa menarik wisatawan berkunjung ke daerah ini.
 
"Pohon yang begitu besar dengan usia cukup tua membuat orang tertarik datang ke lokasi. Ini sama seperti di Sumatera ada harimau, Nusa Tenggara Timur ada badak, dan Sumatera lainnya ada badak yang tidak ada di tempat lain yang harus dijaga," kata Nining, di Lubukbasung, Agam, saat meninjau pohon besar itu, Kamis.
 
Ia mengapresiasi masyarakat dalam menjaga pohon tersebut sampai besar di lahan mereka, dan ini sangat penting berdampingan dengan para pegiat yang bergerak di konservasi dan kehutanan.

Baca juga: Desa wisata di Sumbar terbanyak masuk nominasi ADWl 2022 di Sumatera
 
Menurutnya, pengembangan wisata penting, karena bisa memanfaatkan hasil hutan bukan kayu, tetapi jangan lupa wisata yang dikembangkan itu objeknya apa dan yang dijaga apa.
 
Namun dalam pembangunan destinasi wisata harus perlu diperhatikan rambu-rambu dan dampak lingkungan, katanya lagi.
 
"Jalan yang bakal dibangun menuju lokasi itu tidak harus yang besar dan akses ada, tetapi bagaimana masyarakat mengantisipasi dampak positif dalam pembangunan itu nantinya," katanya pula.
 
Ia menambahkan, di lokasi pohon besar ada juga potensi seperti rangkong, satwa lain, dan tanaman yang dilindungi.
 
Baca juga: BKSDA Sumbar bantu gali potensi wisata alam Nagari Sungai Batang Agam
 
Dengan kondisi itu, penting sinergi pembangunan dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui perhutanan sosial.
 

Pewarta: Altas Maulana

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023