Purwakarta (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, menjadikan Taman Pesanggrahan Padjadjaran yang berlokasi di Alun Alun Purwakarta sebagai tempat "kaulinan barudak" atau tempat bermain anak-anak.

"Setiap Minggu, anak-anak yang bermain ramai bermain di Taman Pesanggrahan. Kecerdasan mereka terlatih melalui aneka permainan tradisional," kata Bupati setempat Dedi Mulyadi, di Purwakarta, Sabtu.

Anak-anak yang datang ke Taman Pesanggrahan tersebut bermain berbagai jenis permainan tradisional seperti main kelereng, main congklak, main karet, dan lain-lain.

"Mereka (anak-anak) bermain sambil belajar secara bebas dan mereka lepas berekspresi," kata dia.

Bupati mengaku sengaja menyediakan tempat bermain aneka jenis permainan tradisional di Taman Pesanggarahan, Alun Alun Purwakarta, karena saat ini permainan tradisional mulai ditinggalkan oleh anak-anak.

Ia mengatakan, permainan tradisional bagi anak-anak itu cukup bagus untuk meningkatkan kreativitas mereka. Seharusnya, permainan tradisional itu masuk dalam sistem atau metode pengajaran di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Menurut dia, metodologi pembelajaran anak usia dini sudah saatnya diubah. Sebab, anak-anak yang masih berusia dini belum saatnya "dijejali" pelajaran yang bersifat akademis.

Anak-anak itu harus diarahkan terhadap pelajaran aplikatif dan pembentukan nalar kreatif, bukan pelajaran akademik. Saya rasa itu bisa diperoleh dari penerapan permainan tradisional," katanya.

"Guru PAUD harus mengajak anak didiknya belajar ke sawah. Ajak ke kebun, ajarkan kepada mereka bagaimana cara menanam hingga memanen. PAUD harus dibersihkan dari mainan mekanis yang terbuat dari plastik dan besi," kata Dedi.

Ia menilai, daya nalar kreatif siswa dapat didorong dengan cara siswa membuat mainannya sendiri, seperti bermain mobil-mobilan yang dibuatnya sendiri dengan bahan alami.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016