Sukabumi (Antara) - Warga Kampung Rancaerang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menyelamatkan burung langka jenis merak hijau (Pavo maticus) yang masuk ke halaman rumah milik warga.

"Saat itu, merak hijau berjenis kelamin jantan tersebut dikejar warga karena khawatir tertabrak kendaraan di Desa Padaasih, Kecamatan Tegalbuleud. Namun saat akan diselamatkan, burung langka ini masuk ke halaman rumah saya dan langsung kami tangkap," kata salah seorang warga Kampung Rancaerang, Dede Surahman kepada wartawan di Sukabumi, Selasa.

Menurutnya, penyelamatan burung langka itu terjadi pada Jumat, (24/9) lalu dan melaporkan penyelamatan ini ke aktivis flora fauna Kusukabumiku dan Sukabumi Conservation Society (SCS).

Kemudian dilanjutkan ke petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat dan Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) di Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi.

Hingga kini, burung pemakan biji-bijian tersebut masih dipelihara oleh warga sambil menunggu pihak dari BBKSDA Jabar untuk mengevakuasi burung langka ini.

"Kami berharap pihak berwenang khususnya BBKSDA segera mengevakuasi burung ini, karena khawatir mati. Untuk sementara, saya pelihara dahulu di rumah," tambahnya yang juga Ketua Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kabupaten Sukabumi.

Dede mengatakan sejak dua bulan lalu burung ini selalu berkeliaran di sekitar Muara Cikaso yang berbatasan dengan Kecamatan Cibitung dan areal permukiman pinggiran kawasan hutan dan informasinya burung ini ada sepasang.

Warga juga khawatir, burung ini menjadi korban perburuan liar. Apalagi saat ini cukup banyak pemburu yang mencari burung untuk diperjual belikan, jika terus ditangkap khawatir populasinya akan berkurang bahkan punah.

Kepala Seksi II Bidang KSDA Wilayah I Bogor, Kusmara mengatakan pihaknya akan segera ke lokasi tempat penemuan burung tersebut dan akan mengevakuasi ke PPS Cikanangan.

"Setelah dievakuasi, burung akan kami titipkan di PPS Cikanangan untuk dipelihara untuk menjaga keamanannya," katanya.

Pewarta: Aditya Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016