Pendapatan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Badui di pedalaman Kabupaten Lebak melonjak saat musim panen durian sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
 
"Kami pada akhir pekan Sabtu-Minggu banyak wisatawan ke sini,selain mengkonsumsi durian juga membeli aneka kerajinan," kata Neng, seorang pelaku UMKM di kawasan pemukiman Badui di Lebak, Selasa.
 
Pendapatan UMKM aneka kerajinan masyarakat Badui meningkat menyusul tibanya musim panen durian.
 
Mereka wisatawan dari berbagai daerah di sejumlah wilayah Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat tampak ramai setiap akhir pekan.
 
Wisatawan itu kebanyakan mengkonsumsi durian bersama anggota keluarga dan rombongan.
 
Baca juga: Pelaku UMKM kebanjiran pesanan setelah Presiden Jokowi memakai busana adat Badui
 
Selain itu juga mereka wisatawan membeli aneka produk kerajinan masyarakat Badui di antaranya kain tenun tradisional, kain pengingkat kepala atau lomar, kain selendang, baju kampret, tas koja dan suvernir.
 
Adapun, harga aneka kerajinan masyarakat Badui dijual mulai Rp20 ribu hingga Rp750 ribu dan tergantung jenis dan kualitas barang tersebut.
 
"Kami pada akhir pekan bisa menghasilkan pendapatan sekitar Rp7 juta dan di hari normal Rp1 juta," katanya menjelaskan.
 
Begitu juga pelaku UMKM Badui lainnya, Jali mengatakan sejak dua pekan terakhir ini omzet pendapatan melonjak dari hari normal Rp1 juta,namun Sabtu - Minggu dapat mencapai Rp8 juta.
 
"Kami tentu dengan tibanya musim durian itu dipastikan pendapatan meningkat karena banyak wisatawan," kata Jali.
 
Baca juga: Durian jadi andalan ekonomi masyarakat Badui di Lebak

 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023