Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Subang, Jawa Barat, tengah melakukan pembenahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja.
Ketua Dewan Pengawas RSUD Subang, Dr Ade Ahmad Rozi, MBA, di Subang, Rabu, mengatakan, di antara upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja, kini di RSUD Subang sudah ada kebiasaan baru.
Kebiasaan baru itu ialah memonitor capaian kinerja yang sebelumnya telah disusun untuk dilaksanakan evaluasi setiap bulan, tri wulan, dan semester. Hal tersebut diterapkan sebagai pengingat kalau tujuan utama rumah sakit ialah pelayanan.
“Ke depan, RSUD Subang harus mampu melayani masyarakat dengan sebaik mungkin. Sehingga fokusnya bukan pada pendapatan saja, tapi juga pelayanan,” kata Rozi.
Baca juga: Bupati Subang tegaskan tidak boleh ada lagi penolakan pasien ibu hamil
Sekretaris Daerah Subang, Asep Nuroni, mengatakan, RSUD Subang ke depan harus menjadi rumah sakit yang lebih baik.
Menurut dia, lembaga pelayanan kesehatan di Subang satu-satunya ialah RSUD. Sehingga wajar kalau RSUD menjadi pemacu dan pemicu untuk lebih baik.
“RSUD Subang telah meraih akreditasi dengan hasil paripurna. Capaian ini harus jadi pondasi untuk perbaikan dan peningkatan pelayanan. Untuk itu saya mengajak agar kita sepenuh hati dalam melayani masyarakat,” kata Asep.
Ia berpesan agar RSUD Subang meningkatkan komunikasi dengan semua pihak dan ke depan harus mampu bertransformasi menjadi RSUD unggulan.
Baca juga: Suami ibu hamil ditolak RSUD Subang bingung kejadian almarhum isterinya jadi viral
“Bangun sinergi dan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait. Tingkatkan budaya respek dan peduli kepada pasien. Semoga RSUD Subang lebih terbuka dan bisa membangun BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) yang lebih baik," kata dia.
Sementara itu, Direktur RSUD Subang, dr Achmad Nasuhi, mengakui kalau pihaknya telah melakukan diskusi internal untuk meningkatkan pelayanan dan pencapaian pendapatan asli daerah.
Disebutkan kalau diskusi internal diperlukan untuk bersama-sama mengevaluasi pelayanan RSUD agar dapat meningkatkan pelayanan dan kinerja demi tercapainya peningkatan PAD, setelah akreditasi paripurna yang diraih oleh RSUD Subang.
Baca juga: Bupati Subang andalkan BUMD untuk tingkatkan pendapatan daerah
"Kami berharap apa yang kami capai bisa memotivasi dan menjadi pengingat kami bahwa akreditasi tidak selesai sampai di sini,” katanya.
Menurut dia, akreditasi paripurna RSUD Subang bukanlah hal terpenting untuk dicapai. Sebab kini "pekerjaan rumah" manajemen ialah menjadikan RSUD Subang dicintai masyarakat.
“Tidak penting mempertahankan akreditasi paripurna. Hal yang jauh lebih penting ialah RSUD Subang harus menjadi rumah sakit yang dicintai masyarakat. Sehingga masyarakat merasa bahagia ketika dirawat di RSUD Subang. Peningkatan pendapatan (otomatis) akan lebih mudah dicapai jika kita sudah dicintai masyarakat,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Ketua Dewan Pengawas RSUD Subang, Dr Ade Ahmad Rozi, MBA, di Subang, Rabu, mengatakan, di antara upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja, kini di RSUD Subang sudah ada kebiasaan baru.
Kebiasaan baru itu ialah memonitor capaian kinerja yang sebelumnya telah disusun untuk dilaksanakan evaluasi setiap bulan, tri wulan, dan semester. Hal tersebut diterapkan sebagai pengingat kalau tujuan utama rumah sakit ialah pelayanan.
“Ke depan, RSUD Subang harus mampu melayani masyarakat dengan sebaik mungkin. Sehingga fokusnya bukan pada pendapatan saja, tapi juga pelayanan,” kata Rozi.
Baca juga: Bupati Subang tegaskan tidak boleh ada lagi penolakan pasien ibu hamil
Sekretaris Daerah Subang, Asep Nuroni, mengatakan, RSUD Subang ke depan harus menjadi rumah sakit yang lebih baik.
Menurut dia, lembaga pelayanan kesehatan di Subang satu-satunya ialah RSUD. Sehingga wajar kalau RSUD menjadi pemacu dan pemicu untuk lebih baik.
“RSUD Subang telah meraih akreditasi dengan hasil paripurna. Capaian ini harus jadi pondasi untuk perbaikan dan peningkatan pelayanan. Untuk itu saya mengajak agar kita sepenuh hati dalam melayani masyarakat,” kata Asep.
Ia berpesan agar RSUD Subang meningkatkan komunikasi dengan semua pihak dan ke depan harus mampu bertransformasi menjadi RSUD unggulan.
Baca juga: Suami ibu hamil ditolak RSUD Subang bingung kejadian almarhum isterinya jadi viral
“Bangun sinergi dan kolaborasi dengan pihak-pihak terkait. Tingkatkan budaya respek dan peduli kepada pasien. Semoga RSUD Subang lebih terbuka dan bisa membangun BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) yang lebih baik," kata dia.
Sementara itu, Direktur RSUD Subang, dr Achmad Nasuhi, mengakui kalau pihaknya telah melakukan diskusi internal untuk meningkatkan pelayanan dan pencapaian pendapatan asli daerah.
Disebutkan kalau diskusi internal diperlukan untuk bersama-sama mengevaluasi pelayanan RSUD agar dapat meningkatkan pelayanan dan kinerja demi tercapainya peningkatan PAD, setelah akreditasi paripurna yang diraih oleh RSUD Subang.
Baca juga: Bupati Subang andalkan BUMD untuk tingkatkan pendapatan daerah
"Kami berharap apa yang kami capai bisa memotivasi dan menjadi pengingat kami bahwa akreditasi tidak selesai sampai di sini,” katanya.
Menurut dia, akreditasi paripurna RSUD Subang bukanlah hal terpenting untuk dicapai. Sebab kini "pekerjaan rumah" manajemen ialah menjadikan RSUD Subang dicintai masyarakat.
“Tidak penting mempertahankan akreditasi paripurna. Hal yang jauh lebih penting ialah RSUD Subang harus menjadi rumah sakit yang dicintai masyarakat. Sehingga masyarakat merasa bahagia ketika dirawat di RSUD Subang. Peningkatan pendapatan (otomatis) akan lebih mudah dicapai jika kita sudah dicintai masyarakat,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023