Citeureup, Bogor (Antara Megapolitan) - Sejumlah petani mitra kerja/binaan PT Indocement Tunggal Prakarsa (Tbk) sukses melakukan ujicoba penanaman Pohon Cinta/Philo (Philodendron Bininnatifidium) yang memiliki nilai ekonomis untuk memasok kebutuhan bahan baku pengusaha/perajin bunga di kawasan Jabodetabek.

"Kami sudah mulai melakukan ujicoba penanaman sebagai proyek percontohan di areal sekitar dua Hektare sejak November 2015, ternyata hasilnya cukup lumayan," kata petani di Kampung Tegal Panjang, Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor Jawa Barat, Toni (67), di Tegal Panjang, Rabu.

Toni yang didampingi Supervisor CSR dari PT Indocement, Hilman Herdiansyah menjelaskan, setelah ditanam selama enam bulan, pohon itu bisa dipanen setiap satu bulan sekali, dengan harga jual bervariasi antara Rp100 sampai dengan Rp200/tangkai daun philo.

"Penjualannya juga tidak sulit, karena ada pedagang yang menampung, bahkan ada yang datang langsung membeli di lokasi pertanian," katanya.

Semetara itu, Hilman yang juga sarjana lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) menjelaskan, pohon Cinta sangat potensial dikembangkan di wilayah Bogor, antara lain karena iklimnya yang relatif sejuk.

Sedangkan areal ujicoba yang ada sekarang masih merupakan sebagian kecil dari areal reklamasi pemulihan pasca-tambang bekas galian bahan baku pabrik semen Milik PT Indocement.

Tanaman yang dikembangkan di kawasan budi daya tanaman itu bermacam-macam, mulai dari tanaman jati, mahoni, jarak, jambu, sawo, pepaya, pohon cinta, serta aneka buah-buahan dan sayuran, khusus jati sudah mencapai 17.000 batang antara usia lima sampai enam tahun.

Tentang Penjualan pohon cinta, baik Toni maupun Hilman mengatakan tidak sulit, karena di kota-kota besar banyak perajin/pengusaha bunga ucapan, rias pengantin, dan pesta-pesta lainnya.

"Penjualannya tidak sulit, karena ada pedagang penampungnya di kawasan Rawa Belong Jakarta. Selain itu ada juga yang datang langsung ke lokasi budi daya," kata Hilman.

Cara penanaman pohon cinta, katanya menambahkan, juga mudah dipelajari karena hanya dengan jarak antara 20 hingga sekitar 30 cm, atau tidak sampai setengah meter sudah cukup baik.

"Bahkan penanamannya tidak boleh terlalu jarang, karena kalau terlalu jarang-jarang daunnya terlalu besar tidak menghasilkan ukuran tangkai daun yang ideal sesuai permintaan pembeli," ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah petani mitra kerja (binaan) PT Indocement Tunggal Prakarsa (Tbk) juga sedang mempersiapkan lahan garapan untuk ditanami jagung manis dengan target sudah bisa dipanen menjelang dan saat perayaan tahun baru 2017.

Direktur SDM dan CSR PT Indocement Kuky Permana, didampingi Sekretaris Perusahaan Pigo Pramusakti dan Humasnya Rizky Dini Hari mengatakan, pihaknya berkomitmen tinggi untuk memelihara lingkungan hidup di sekitar pabtik.

"Tidak benar jika pabrik semen itu merusak lingkungan dan boros air, karena nyatanya kawasan pabrik dan pertanian di sekitarnya di areal sekitar 200 hektare bisa terjaga dengan baik," katanya.

"Bahkan, ada tamu dari Luar Negeri/Malaysia yang berkunjung ke sini, tadinya mau melihat pabrik semen. Ternyata setelah sampai sini tidak jadi melihat pabrik semen yang besar-besar itu. Tapi, mereka malah ingin melihat tanaman jarak budi daya yang dikembangkan perusahaan, yang tadinya tidak ada kaitannya dengan soal semen," kata Kuky Permana menambahkan.

Pewarta: M.Tohamaksun

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016