Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan, penyebab air hujan masuk ke dalam Masjid Agung bukan karena kerusakan bangunan, melainkan adanya kelalaian perawatan rutin pada bagian atap saat Ramadhan lalu.
"Setelah diperiksa, ditemukan sampah sisa perawatan rutin atap yang tidak dibersihkan dengan baik oleh rekanan Nindya Karya, sehingga menyebabkan tersumbatnya saluran air dari atap gedung. Lipslang tersebut meluber ke mana-mana, termasuk ke dalam bangunan masjid," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Dharmasraya, Junaidi Yunus melalui Sekretaris Herdi Mulya Wibowo, di Pulau Punjung, Minggu.
Ia mengatakan tingginya curah hujan dan angin kencang pada Sabtu, (6/5) sore menyebabkan melubernya air ke dalam Masjid Agung Dharmasraya dan sempat mengganggu proses ibadah. Setelah mendapat informasi tersebut pihaknya langsung melakukan pemeriksaan mengapa hal itu dapat terjadi.
Baca juga: 124.758 orang mengunjungi Masjid Al Jabbar selama libur Lebaran
Ia menyebutkan awalnya sempat mengaku heran mengapa baru kali ini air hujan dapat masuk ke dalam bangunan. Padahal pengerjaan atap bangunan merupakan salah satu bagian yang dikerjakan dari awal.
"Artinya sejak dibangun tahun 2018, sudah teruji dan hal serupa tidak akan terjadi," tegasnya.
Pemkab Dharmasraya memastikan pengerjaan bangunan Masjid Agung Dharmasraya sudah sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan. Bahkan, untuk atap masjid masih bergaransi selama lima tahun, yang apabila benar ada kerusakan masih menjadi tanggungjawab rekanan.
Ia mengumumkan petugas sudah melakukan pembersihan saluran pembuangan air dari berbagai macam kotoran sampah yang menyumbat. Pihaknya berharap tidak ada lagi kejadian serupa yang menyebabkan terganggunya proses ibadah di Masjid Agung.
Baca juga: Pembukaan Masjid Sheikh Zayed di Solo dongkrak okupansi hotel selama Ramadhan
Ia menyatakan Pemkab Dharmasraya akan mengajukan komplain ke pihak penyedia agar kejadian serupa tidak terjadi lagi ke depan, karena hal itu merupakan komitmen dan tanggungjawab Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang dalam melakukan pengawasan.
"Ke depan kita akan memperkuat pengawasan itu, terutama soal perawatan atap ini. Semoga kejadian serupa tidak terjadi lagi nantinya," katanya.
Sebelumnya, beredar luas video di media sosial dan grup whatsapp yang memperlihatkan sejumlah petugas berusaha membersihkan dan menampung air hujan yang masuk ke dalam bangunan yang diduga bersumber dari plafon gedung masjid. Di samping, dalam vidio yang berdurasi 1 menit 37 detik juga memperlihatkan air masuk melalui bagian lantai.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Setelah diperiksa, ditemukan sampah sisa perawatan rutin atap yang tidak dibersihkan dengan baik oleh rekanan Nindya Karya, sehingga menyebabkan tersumbatnya saluran air dari atap gedung. Lipslang tersebut meluber ke mana-mana, termasuk ke dalam bangunan masjid," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Dharmasraya, Junaidi Yunus melalui Sekretaris Herdi Mulya Wibowo, di Pulau Punjung, Minggu.
Ia mengatakan tingginya curah hujan dan angin kencang pada Sabtu, (6/5) sore menyebabkan melubernya air ke dalam Masjid Agung Dharmasraya dan sempat mengganggu proses ibadah. Setelah mendapat informasi tersebut pihaknya langsung melakukan pemeriksaan mengapa hal itu dapat terjadi.
Baca juga: 124.758 orang mengunjungi Masjid Al Jabbar selama libur Lebaran
Ia menyebutkan awalnya sempat mengaku heran mengapa baru kali ini air hujan dapat masuk ke dalam bangunan. Padahal pengerjaan atap bangunan merupakan salah satu bagian yang dikerjakan dari awal.
"Artinya sejak dibangun tahun 2018, sudah teruji dan hal serupa tidak akan terjadi," tegasnya.
Pemkab Dharmasraya memastikan pengerjaan bangunan Masjid Agung Dharmasraya sudah sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan. Bahkan, untuk atap masjid masih bergaransi selama lima tahun, yang apabila benar ada kerusakan masih menjadi tanggungjawab rekanan.
Ia mengumumkan petugas sudah melakukan pembersihan saluran pembuangan air dari berbagai macam kotoran sampah yang menyumbat. Pihaknya berharap tidak ada lagi kejadian serupa yang menyebabkan terganggunya proses ibadah di Masjid Agung.
Baca juga: Pembukaan Masjid Sheikh Zayed di Solo dongkrak okupansi hotel selama Ramadhan
Ia menyatakan Pemkab Dharmasraya akan mengajukan komplain ke pihak penyedia agar kejadian serupa tidak terjadi lagi ke depan, karena hal itu merupakan komitmen dan tanggungjawab Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang dalam melakukan pengawasan.
"Ke depan kita akan memperkuat pengawasan itu, terutama soal perawatan atap ini. Semoga kejadian serupa tidak terjadi lagi nantinya," katanya.
Sebelumnya, beredar luas video di media sosial dan grup whatsapp yang memperlihatkan sejumlah petugas berusaha membersihkan dan menampung air hujan yang masuk ke dalam bangunan yang diduga bersumber dari plafon gedung masjid. Di samping, dalam vidio yang berdurasi 1 menit 37 detik juga memperlihatkan air masuk melalui bagian lantai.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023