Pemerintah Kota Surabaya mewacanakan pada 2024 aparatur sipil negara (ASN) tidak harus bekerja dan melayani masyarakat dari kantornya, melainkan bisa bekerja dari mana saja sesuai konsep Surabaya Smart City yang mengedepankan digitalisasi.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, mengatakan, seluruh pelayanan di lingkup Pemkot Surabaya sudah digitalisasi sehingga pelayanan kepada masyarakat itu bisa dilakukan dari mana saja secara digital menggunakan ponsel.
"Saya juga ingin di Surabaya itu tidak ngantor. Saya pernah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), ngantor setiap hari di ruangan, kalau ada pimpinannya yang kerja langsung sibuk, pura-pura mengerjakan yang lain. Sekarang sudah tidak musimnya, sudah sekarang (waktunya) kerja dari manapun," katanya.
Menurut dia, ASN bisa bekerja dari mana saja asal output dan outcome itu terpenuhi. Misalnya, lanjut dia, ASN tidak berada di kantor tapi di tengah masyarakat agar lebih dekat dengan warganya. Namun tentunya, ASN tersebut tidak boleh melupakan pekerjaan utamanya.
"Sehingga hadirnya mereka (ASN) dinilai bukan dari kehadirannya (absensi) di kantor. Tapi pekerjaan ASN dinilai dari output dan outcome tercapai. Meski ke kantor atau tidak di kantor tidak apa-apa, daripada di kantor tapi output dan outcome tidak tercapai," kata Cak Eri panggilan lekatnya.
Wali Kota Eri berharap, wacana ASN bekerja dari mana saja bisa mulai diterapkannya pada tahun 2024. Ia pun tak menginginkan ada ASN yang bekerja dari kantor namun justru output dan outcome tidak tercapai.
"Saya berharapnya tahun depan sudah tidak di kantor. Kalau bekerja di kantor tidak apa-apa, tapi jangan duduk saja. Kalau ada kepala dinas datang pura-pura pegang berkas (bekerja), jadi seperti orang sibuk, itu zaman dahulu," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, mengatakan, seluruh pelayanan di lingkup Pemkot Surabaya sudah digitalisasi sehingga pelayanan kepada masyarakat itu bisa dilakukan dari mana saja secara digital menggunakan ponsel.
"Saya juga ingin di Surabaya itu tidak ngantor. Saya pernah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), ngantor setiap hari di ruangan, kalau ada pimpinannya yang kerja langsung sibuk, pura-pura mengerjakan yang lain. Sekarang sudah tidak musimnya, sudah sekarang (waktunya) kerja dari manapun," katanya.
Menurut dia, ASN bisa bekerja dari mana saja asal output dan outcome itu terpenuhi. Misalnya, lanjut dia, ASN tidak berada di kantor tapi di tengah masyarakat agar lebih dekat dengan warganya. Namun tentunya, ASN tersebut tidak boleh melupakan pekerjaan utamanya.
"Sehingga hadirnya mereka (ASN) dinilai bukan dari kehadirannya (absensi) di kantor. Tapi pekerjaan ASN dinilai dari output dan outcome tercapai. Meski ke kantor atau tidak di kantor tidak apa-apa, daripada di kantor tapi output dan outcome tidak tercapai," kata Cak Eri panggilan lekatnya.
Wali Kota Eri berharap, wacana ASN bekerja dari mana saja bisa mulai diterapkannya pada tahun 2024. Ia pun tak menginginkan ada ASN yang bekerja dari kantor namun justru output dan outcome tidak tercapai.
"Saya berharapnya tahun depan sudah tidak di kantor. Kalau bekerja di kantor tidak apa-apa, tapi jangan duduk saja. Kalau ada kepala dinas datang pura-pura pegang berkas (bekerja), jadi seperti orang sibuk, itu zaman dahulu," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023