Cibinong, 4/8 (ANTARA) -  Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor bekerja sama dengan  Pusat Diseminasi Iptek Nuklir Badan Tenaga Atom Nasional (Batan) mengembangkan varitas baru padi.

Kepala Distanhut Kabupaten Bogor M Zairin di Cibinong, Sabtu, menjelaskan, dua varietas baru padi yang dikembangkan itu yakni Mira-1 dan Sidenuk.

"Kalau dikaji varietas Mira-1 dan Sidenuk tinggal kalah dari Pandan Wangi Cianjur kualitasnya. Salah satu keunggulannya adalah masa panen, di mana Mira-1 dan Sidenuk hanya 100 hari sementara Pandan Wangi mencapai enam bulan," katanya.

Ia menjelaskan, kerja sama antara Batan dan Distanhut sangat strategis untuk mendongkrak peningkatan produksi padi, khususnya sebagai wujud implementasi Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) yang pada akhirnya berpotensi untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

"Kami sangat menghargai inovasi-inovasi yang telah dilakukan oleh Batan dalam bidang pertanian, sehingga varietas-varietas unggul baru yang terus dihasilkan oleh Batan dapat kiranya diadopsi oleh para petani secara luas," katanya.

Ia mengemukakan, perlu tindak lanjut agar kerja sama tersebut dapat dirasakan hasilnya secara menyeluruh oleh para petani di Kabupaten Bogor.

Menurut dia, selama ini  bentuk kerja sama Distanhut dengan Batan meliputi demplot farm (demfarm), serta penangkaran dan penyebaran benih.

Setelah diujicoba, katanya, dua varietas baru yakni Mira-1 dan Sidenuk pada Kamis (2/7) berhasil dipanen di Balai Perbenihan Unit Pelaksana Teknis Distanhut Jonggol Desa Sirnagalih, Kecamatan Jonggol oleh Sekretaris Daerah Nurhayanti disaksikan Kepala Pusat Diseminasi Iptet Nuklir Batan Ruslan.

Selain di Balai Perbenihan Jonggol, kata dia, varietas Mira-1 dan Sidenuk juga diujikan di tiga kelompok tani di Jonggol dan dua kelompok tani di Caringin dengan total luas lahan 100 hektare.

Varietas Mira-1 berhasil dipanen seberat 9,9 ton per hektare, sedangkan varietas Sidenuk 8,6 ton dengan masa panen 100 hari, termasuk persemaian selama 15 hari, demikian M Zairin.
 


Andy J
 

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012