Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sukabumi mengatakan permintaan ikan laut dari wisatawan yang datang ke berbagai objek wisata laut selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat melonjak hingga 30 persen.

"Untuk jumlah volume ikan laut yang dibeli wisatawan pada libur dan cuti bersama Idul Fitri 1444 H ini kami tidak mempunyai data pasti, karena selain penjual ikan dan  pedagang bakul ikan, banyak nelayan yang juga turun langsung untuk menjajakan ikan laut hasil tangkapan. Permintaan meningkat hingga 30 persen dibandingkan hari libur biasa," kata Sekretaris HNSI Kabupaten Sukabumi Sep Radi Pradika di Sukabumi, Kamis.

Perikanan tangkap kabupaten Sukabumi berpusat di Palabuhanratu dengan potensi lestari mencapai 14.592 ton per tahun

Menurut Radi, ikan laut yang diminati oleh wisatawan seperti cakalang, ikan kue, cumi-cumi, layur, pisang-pisang, kakap merah, baronang dan tongkol. Biasanya wisatawan membeli ikan laut itu saat hendak pulang untuk oleh-oleh, meskipun ada juga yang dibeli untuk diolah langsung di lokasi wisata.

Untuk memenuhi permintaan ikan laut ini, nelayan maupun pedagang harus mendatangkan ikan dari daerah lain seperti Muara Angke, Jakarta Utara, kemudian Pantai Binuangeun, Banten dan beberapa daerah lainnya.

Ini dikarenakan persediaan ikan laut hasil tangkapan nelayan Kabupaten Sukabumi tidak terlalu banyak, yang disebabkan kondisi cuaca di tengah laut masih kurang bersahabat seperti gelombang tinggi dan angin kencang.

Apalagi mayoritas nelayan di Kabupaten Sukabumi masih menggunakan perahu tradisional sehingga hanya beberapa nelayan saja yang mencari ikan hingga ke lepas pantai atau samudera. Kebanyakan nelayan mencari ikan di sekitar Teluk Palabuhanratu.

Selain itu, ketersediaan ikan laut ini menjadi terbatas karena banyak nelayan yang beralih profesi sebagai penjual ikan, sehingga mereka tidak melaut tapi membeli ikan laut seperti ke agen untuk dijual kembali.

Di sisi lain, pada perayaan Idul Fitri khususnya saat libur dan cuti bersama tahun ini menjadi berkah bagi nelayan maupun penjual ikan laut, karena akibat dilanda pandemi COVID-19 dalam tiga terakhir saat lebaran jumlah wisatawan yang datang ke objek wisata pantai selatan Kabupaten Sukabumi sedikit bahkan hampir terhitung jari yang dikarenakan adanya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Pada lebaran tahun ini wisatawan yang datang kembali membludak sehingga pendapatan atau keuntungan nelayan dan pedagang ikan laut ikut terdongkrak. Keberkahan Idul Fitri 1444 H tentu sangat dirasakan kami khususnya pada sektor perekonomian, karena dampak positif dari banyak wisatawan yang datang dapat dirasakan oleh seluruh kalangan," tambahnya.

Di sisi lain, Radi mengimbau kepada wisatawan untuk tetap selektif dalam membeli ikan karena dikhawatirkan ada ikan laut yang sudah tidak segar maupun tidak layak konsumsi. Kemudian para penjual ikan juga diimbau untuk selalu menjajakan ikan yang benar-benar segar serta tidak menggetok harga kepada konsumen. 

Namun demikian, hingga saat ini pihaknya belum menerima informasi adanya keluhan dari wisatawan ataupun konsumen seperti mengeluh harga ikan laut yang tidak wajar maupun kondisi ikan yang tidak layak.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023