Penyakit hepatitis atau orang awam menyebutnya penyakit kuning adalah masalah kesehatan masyarakat terutama di negara berkembang termasuk Indonesia.

Hepatitis biasanya bisa berlangsung hingga mencapai 6 bulan termasuk kategori akut, sedangkan untuk penyakit hepatitis yang sudah berlangsung lebih dari 6 bulan termasuk kategori kronis. Virus Hepatitis ini terdiri dari 5 (lima ) jenis, yaitu Hepatitis A, B,C,D, dan E, dimana antara jenis virus tersebut tidak saling berkaitan.

Di dunia Virus Hepatitis B telah menginfeksi 2 milyar dan sekitar 240 juta merupakan pengidap virus hepatitis B kronis, Hepatitis C diperkirakan 170 juta orang.

Diperkirakan  1.500.000 penduduk meninggal setiap tahunnya dikarenakan virus hepatitis. Hepatis A dan E sering muncul sebagai kejadian luar biasa, ditularkan secara fecal oral dan biasanya berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, bersifat akut dand apat sembuh dengan baik.

Diantara Negara-negara anggota WHO SEAR (South East Asian Region), Indonesia merupakan Negara dengan pengidap Hepatitis B nomor 2 terbesar sesudah Myanmar.

Diperkirakan 23 juta penduduk Indonesia pernah terinfeksi virus Hepatitis B, sedangkan 5 juta orang terinfeksi virus hepatitis C. Dari penderita penyakit hepatitis tersebut, diperkirakan 14 juta di antaranya berpotensi untuk menjadi kronis, dan dari 1,4 juta orang berpotensi menjadi kanker hati.
 
Besaran masalah tersebut tentu akan berdampak sangat besar terhadap masalah kesehatan masyarakat, produktifitas, umur harapan hidup dan dampak social ekonomi lainnya.
        
Sebenarnya apa penyakit hepatitis tersebut?. Istilah hepatitis dipakai untuk semua jenis peradangan pada sel-sel hati yang disebabkan oleh infeksi (virus, bakteri, parasit),obat-obatan, konsumsi alcohol, lemak yang berlebih dan penyakit autoimine. Ada 5 (lima) jenis, yaitu Hepatitis A, B,C,D dan E.
 
Hepatitis A
Penyebabnya adalah virus hepatitis A ( VHA), dimana penularannya melalui makanan/minuman yangt ercemar virus hepatitis A yang berasal dari tinja penderita. Gejalanya akan muncul 15-50 hari (rata-rata 28 hari) setelah mengkonsumsi makanan yang tercemar virus.

Gejala yang muncul bisa ringan s/d berats perti: demam, rasa lemas/lesu, nafsu akan berkurang/tidak nafsu makan, mual, muntah, air kencing berwarna teh, nyeri pada perut bagian kanan atas, ikterik (warna kekuningan pada mata dan kulit), makim muda usia anak gejala yang muncul umumnya tidak khas/tidak memberikan gejala.

Tidak ada pengobatan khusus, karena pengobatan hanya bersifat simptomatis (sesuai gejala) serta menjaga nutrisi. Pencegahan pada penyakit ini adalah menjaga kebersihan makanan, membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, BAB di jamban sehat) serta imunisasi Hepatitis A.

Hepatitis B
Penyebabnya adalah virus hepatitis B, bersifat akut dan kronik serta dapat menyebabkan sirosis (pengerasan hati) dan kanker hati. Penularannya melalui darah dan cairan tubuh penderita (sperma, air liur, cairan otak).

Setiap orang bisa tertular, tetapi beberapa kelompok beresiko tinggi antara lain: bayi dari ibu penderita hepatitis B, tranfusi darah, jarum suntik tercemar, pasangan homoseks, sering berganti pasangan.

Untuk mengetahui sesorang pernah tertular Hepatitis B maka diperlukan pemeriksaan darah dengan tes HBsAg. Gejala yang muncul bisa ringan s/d berats perti: demam, cepat lelah, mual, nyeri perut, nafsu makan berkurang/tidak nafsu makan, nyeri pada perut bagian kanan atas, ikterik (warna kekuningan pada mata dan kulit).

Pengobatan Hepatitis B akut tidak diperlukan antiviral dan pengobatan umumnya bersifat simtomatis, sedangkan pengobatan Hepatitis B kronik dengan obat khusus hepatitis B dengan tujuan memperpanjang hidup serta menurunkan kemungkinan terjadinya sirosishepatis/ hematoma.

Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian imunisasi Hepatitis B, menghindari factor risiko yang menyebabkan penularan.

Hepatitis C
Penyebabnya adalah virus hepatitis C, bersifat akut dan kronik serta dapat menyebabkan sirosis (pengerasan hati) dan kanker hati dengan masa inkubasi 2-24 minggu.

Penularannya melalui darah dan cairan tubuh penderita. Setiap orang bisa tertular, tetapi beberapa kelompok berisiko antara lain: bayi dari ibu penderita hepatitis B, tranfusi darah, jarum suntik tercemar, pasangan homoseks,sering berganti pasangan.

Gejala yang muncul bisa ringan s/d berat seperti: demam, cepat lelah, mual, nyeri perut,  nafsu makan berkurang/tidak nafsu makan, nyeri pada perut bagian kanan atas, ikterik (warna kekuningan pada mata dan kulit).

Pengobatan hepatitis C menggunakan pengobatan khusus. Pencegahan Hepatitis C adalah menghindari factor resiko karena sampai saat ini belum ada vaksinasi.

Hepatitis D
Virus ini jarang diketemukan tetapi paling berbahaya. Virus hepatitis D ini memerlukan Virus hepatitis B untuk berkembang biak, sehingga hanya diketemukan pada orang yang terinfeksi virus Hepatitis B. Tida ada vaksin tetapi otomatis orang akan terlindungi apabila telah diberikan vaksin hepatitis B.


Hepatitis E
Penyebab virus Hepatitis E termasuk virus RNA, dengan masa inkubasi 2-9 minggu. Penularan seperti Hepatitis A (fecal oral), belum ada pengobatan. Pencegahan dengan kebersihan lingkungan terutama makanan dan minuman dan sampai saat ini belum ada vaksinasi.

Berdasarkan uraian di atas hepatitis dapat berlangsung singkat (akut) kemudian sembuh total atau malah berkembang menjadi menahun (kronis).

Tingkatan keparahan hepatitis bervariasi, mulai dari kondisi yang dapat sembuh sendiri (self limited) dengan penyembuhan total, kondisi yang mengancam jiwa, menjadi penyakit menahun, hingga kondisi organ hati yang tidak berfungsi lagi hingga berakhir dengan kematian.

Oleh karena itu di bawah ini adalah tips sehat untuk mencegah terserang penyakit hepatitis adalah dengan melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS), antara lain:

* Hindari konsumsi alkohol.
* Hindari obat-obatan yang dapat merusak hati, misalnya acetaminophen.
* Diet sehat dan seimbang.
* Perbanyak buah, sayur, whole grains, dan protein bebas lemak.
* Latihan fisik secara teratur.
* Istirahat cukup.

Dengan menjaga kesehatan Hati Kita melalui PHBS adalah salah satu cara mudah dan murah agar kita bisa terhindar dari semua penyakit khususnya Penyakit Hepatitis.

(Sumber: Infodatin Kementrian Kesehatan RI, serta leaflet Kementrian Kesehatan RI).

*) Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat.

Pewarta: Erny Yuniarti SKM *)

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016