PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terus berupaya mengoptimalkan pemakaian sumber energi non-batubara untuk mendukung energi ramah lingkungan dengan menampung sampah yang dipasok masyarakat sekitar pabrik, kata senior CSR officer perusahaan semen global itu.
"Sudah ada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi mitra Indocement," kata Senior CSR officer Indocement Pabrik Citeureup, H Zainuddin di depan puluhan peserta Pesantren Kilat Ramadhan 1444 Hijriah di Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa kemitraan bisnis ini saling menguntungkan yang berdampak positif terhadap kebersihan lingkungan sekaligus solusi terhadap upaya mengurangi penggunaan batubara itu sangat terbuka bagi masyarakat.
Baca juga: 10 UMKM binaan Indocement kini berhasil kantongi sertifikat HaKI
Zainudin pun mendorong para santri dan mahasiswa yang mengikuti program pesantren kilat yang berlangsung di ruang serba guna Gedung DPRD Kota Bogor itu agar mulai membudayakan pengelolaan sampah yang benar di lingkungan pesantren dan kampus, serta rumah tangga.
"Dengan demikian, tidak ada sampah yang keluar dari rumah karena semua jenis sampah, baik organik maupun anorganik, sudah terpilah dengan benar sehingga pemanfaatannya bisa dilakukan secara optimal," katanya.
Ia lebih lanjut memaparkan berbagai program CSR yang telah dilakukan PT Indocement di lingkungan pabriknya di sejumlah tempat di Indonesia.
Sejauh ini, perusahaan semen yang berkantor pusat di Jerman ini sudah memiliki 29 desa mitra untuk mengembangkan potensi masyarakat sekitar pabriknya di Indonesia dengan menyasar sejumlah sektor produktif seperti pertanian, daur ulang sampah, peternakan, dan pariwisata.
Baca juga: Indocement kedepankan kepedulian pada lingkungan melalui pengembangan P4M
Dalam kesempatan itu, Zainudin mendorong para santri, pelajar, dan mahasiswa yang hadir agar berani mencoba terjun ke budi daya jangkrik mengingat usaha ini memiliki pasar yang luas di masyarakat.
Pesantren Kilat Ramadhan 2023 yang digagas Komunitas Wartawan Jabodetabek secara kolaboratif dengan unsur pondok pesantren dan mitra lainnya itu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, yakni Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua Bogor, Indofood, Dr Chiken, PT Inti Pangan Berkah.
Kemudian, Lezza (Unirama), Cibinong Center Industrial Estate (CCIE), PT Indocement Tunggal Prakarsa, Alfamart, Koperasi Karyawan Indocement (KKI), Sekretaris Perusahaan Perum LKBN ANTARA, Yayasan At-Tawassuth, Pesantren Al-Fatah, dan Serikat Pekerja Perum LKBN ANTARA.
Para pemateri yang hadir yaitu, Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (BPN), Nita Yulianis, SP, M.Si, yang menyampaikan materi mengenai membangun ketahanan pangan di lingkungan pesantren.
Baca juga: Indocement siapkan beras 27 ton untuk dibagikan ke warga Bogor
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bogor, Anas Resmana menyampaikan strategi pemerintah daerah dalam kerawanan pangan dan mengatasi stunting.
Kemudian, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto memberikan materi politik anggaran dalam mencapai ketahanan pangan dan pencegahan stunting.
Selanjutnya, pakar pendidikan IPB sekaligus pendiri SMK Wikrama Grup, Itasia Dina Sulvianti menyampaikan materi mengenai demplot tanaman sorgum di lingkup SMK Wikrama Kabupaten Garut dalam menunjang program pangan nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Sudah ada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi mitra Indocement," kata Senior CSR officer Indocement Pabrik Citeureup, H Zainuddin di depan puluhan peserta Pesantren Kilat Ramadhan 1444 Hijriah di Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa kemitraan bisnis ini saling menguntungkan yang berdampak positif terhadap kebersihan lingkungan sekaligus solusi terhadap upaya mengurangi penggunaan batubara itu sangat terbuka bagi masyarakat.
Baca juga: 10 UMKM binaan Indocement kini berhasil kantongi sertifikat HaKI
Zainudin pun mendorong para santri dan mahasiswa yang mengikuti program pesantren kilat yang berlangsung di ruang serba guna Gedung DPRD Kota Bogor itu agar mulai membudayakan pengelolaan sampah yang benar di lingkungan pesantren dan kampus, serta rumah tangga.
"Dengan demikian, tidak ada sampah yang keluar dari rumah karena semua jenis sampah, baik organik maupun anorganik, sudah terpilah dengan benar sehingga pemanfaatannya bisa dilakukan secara optimal," katanya.
Ia lebih lanjut memaparkan berbagai program CSR yang telah dilakukan PT Indocement di lingkungan pabriknya di sejumlah tempat di Indonesia.
Sejauh ini, perusahaan semen yang berkantor pusat di Jerman ini sudah memiliki 29 desa mitra untuk mengembangkan potensi masyarakat sekitar pabriknya di Indonesia dengan menyasar sejumlah sektor produktif seperti pertanian, daur ulang sampah, peternakan, dan pariwisata.
Baca juga: Indocement kedepankan kepedulian pada lingkungan melalui pengembangan P4M
Dalam kesempatan itu, Zainudin mendorong para santri, pelajar, dan mahasiswa yang hadir agar berani mencoba terjun ke budi daya jangkrik mengingat usaha ini memiliki pasar yang luas di masyarakat.
Pesantren Kilat Ramadhan 2023 yang digagas Komunitas Wartawan Jabodetabek secara kolaboratif dengan unsur pondok pesantren dan mitra lainnya itu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, yakni Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua Bogor, Indofood, Dr Chiken, PT Inti Pangan Berkah.
Kemudian, Lezza (Unirama), Cibinong Center Industrial Estate (CCIE), PT Indocement Tunggal Prakarsa, Alfamart, Koperasi Karyawan Indocement (KKI), Sekretaris Perusahaan Perum LKBN ANTARA, Yayasan At-Tawassuth, Pesantren Al-Fatah, dan Serikat Pekerja Perum LKBN ANTARA.
Para pemateri yang hadir yaitu, Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (BPN), Nita Yulianis, SP, M.Si, yang menyampaikan materi mengenai membangun ketahanan pangan di lingkungan pesantren.
Baca juga: Indocement siapkan beras 27 ton untuk dibagikan ke warga Bogor
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bogor, Anas Resmana menyampaikan strategi pemerintah daerah dalam kerawanan pangan dan mengatasi stunting.
Kemudian, Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto memberikan materi politik anggaran dalam mencapai ketahanan pangan dan pencegahan stunting.
Selanjutnya, pakar pendidikan IPB sekaligus pendiri SMK Wikrama Grup, Itasia Dina Sulvianti menyampaikan materi mengenai demplot tanaman sorgum di lingkup SMK Wikrama Kabupaten Garut dalam menunjang program pangan nasional.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023