Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menggelar Gebyar Pangan Murah yang menjual beragam kebutuhan pokok dalam bentuk paket dengan harga terjangkau sebagai upaya mengendalikan inflasi menjelang Idul Fitri  (Lebaran) 1444 Hijriah.

"Kalau momentumnya hari ini terkait dengan Lebaran dan pengendalian inflasi, dalam rangka pengendalian inflasi kami menebar pangan murah. Masyarakat bisa membeli bahan pangan yang harganya jauh di bawah dari harga pasar," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cibarusah, Rabu.

Dia mengatakan kegiatan ini diharapkan mampu meringankan beban masyarakat terutama saat menjelang Idul Fitri 1444 Hijriah di mana kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga.

Baca juga: Pemkab Bekasi pastikan stok kebutuhan bahan pokok aman hingga Lebaran

Satu paket sembako yang dijual seharga Rp35.000 berisikan lima kilogram beras premium, satu kilogram tepung, mi instan, satu kilogram gula pasir, satu kilogram minyak sayur, serta setengah kilogram telur ayam.

"Karena kan menjelang Lebaran seperti ini bahan-bahan pokok pada naik, harga juga naik. Dengan operasi pasar seperti ini, apalagi ini sangat murah, masyarakat terbantu, mereka juga bisa menghemat uang, bisa untuk keperluan yang lain," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi Abdur Rofiq menjelaskan operasi pangan murah diperuntukkan bagi wilayah-wilayah yang diprioritaskan melalui indikator rawan pangan.

Setelah melakukan pemetaan mengenai daerah rawan pangan, pihaknya kemudian menentukan penerima manfaat berdasarkan data yang dihimpun petugas di lapangan.

Baca juga: Pemkab Bekasi tingkatkan fungsi pengawasan harga kendalikan inflasi

"Penerima bantuan berdasarkan data, jadi kami ada program dalam bentuk peta rawan pangan di Kabupaten Bekasi. Menghasilkan wilayah prioritas satu, dua, dan tiga, kebetulan di kami tidak ada prioritas satu hanya ada prioritas dua dan tiga. Makanya bantuan dari dinas kami bagi ke mereka dulu," katanya.

Gebyar Pangan Murah kali ini tersebar di sembilan desa dengan penerima bantuan sebanyak 3.750 kepala keluarga yang tergolong sebagai keluarga kurang mampu.

Sembilan desa tersebut antara lain Desa Sriamur Kecamatan Tambun Utara, Desa Samudera Jaya Kecamatan Tarumajaya, Desa Karangindah Kecamatan Bojongmangu, Desa Sukasejati Kecamatan Cikarang Selatan.

Kemudian Desa Ciantra Kecamatan Cikarang Selatan, Desa Karangmekar Kecamatan Kedung waringin, Desa Karangsatu Kecamatan Karang Bahagia, Desa Bunibakti Kecamatan Babelan, dan Desa Sindangmulya Kecamatan Cibarusah.

Baca juga: Pemkab Bekasi dinilai berhasil kendalikan inflasi tetap stabil

"Nanti tiap bulan di desa lain, akan ada program yang sama sampai nanti Bulan November. Kami berharap semakin tidak ada daerah rawan pangan di Kabupaten Bekasi," katanya.

Seorang penerima bantuan Sasi Sukaria (41) mengatakan harga barang-barang yang dijual sangat terjangkau bagi masyarakat.

"Saya didata pakai KTP dan KK. Kalau harga dari pasar mahal ya. Kalau ini lebih murah dan sangat membantu," katanya.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023