Sukabumi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Sukabumi, Jawa Barat optimistis bisa mencapai target produksi gabah kering panen (GKP) yakni 35 ribu ton hingga akhir tahun 2016.
"Hingga Juli produksi sudah mencapai 15 ribu ton, maka dari itu kami optimistis target produksi padi tercapai," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan (DP2KP) Kota Sukabumi, Kardina Karsoedi di Sukabumi, Minggu.
Untuk tingkat produktivitas padi di Kota Sukabumi dalam setiap hektar lahan sawah rata-rata mencapai 7,6 ton atau melebihi tingkat produktivitas padi Jabar yang hanya 6,7-6,8 ton dalam setiap hektar lahan sawah.
Namun, untuk meraih target tersebut ada beberapa hambatan khususnya organisme pengganggu tanaman (OPT). Maka dati itu, pihaknya berupaya melakukan tindakan seperti cepat menangkal berbagai potensi hama.
Tapi, hingga saat ini belum ada laporan terjadinya serangan hama secara sporadis dan biasanya serangan hama terhadap tanaman padi di Kota Sukabumi, sering terjadi di daerah perbatasan dengan Kabupaten Sukabumi. Selain itu, potensi terjadinya hama ini, tergantung pada kelembapan tanah.
"Lahan sawah di Kota Sukabumi yang terbatas karena banyaknya alih fungsi, tetap bisa memproduksi padi dengan produktivitas yang tinggi. Walaupun target tersebut tercapai, pasokan pangan daerah kami ini masih ketergantungan dari daerah lain," tambahnya.
Sementara, Kepala Bidang Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan DPPKP Kota Sukabumi, Femmy mengatakan lahan persawahan di daerah-daerah perbatasan dengan Kabupaten Sukabumi seperti Kecamatan Baros dan Cibeureum mendapatkan pengawasan ketat karena sensitif dan rentan terserang hama atau OPT.
Untuk itu, seluruh lahan sawah yang ada di daerah perbatasan harus diawasi, sebab hama bisa saja menyeberang dari daerah Kabupaten Sukabumi ke daerah Kota Sukabumi.
"Pada musim kemarau basah saat ini serangan hama yang terjadi tidak terlalu signifikan dan dapat dikendalikan," katanya
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Hingga Juli produksi sudah mencapai 15 ribu ton, maka dari itu kami optimistis target produksi padi tercapai," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan (DP2KP) Kota Sukabumi, Kardina Karsoedi di Sukabumi, Minggu.
Untuk tingkat produktivitas padi di Kota Sukabumi dalam setiap hektar lahan sawah rata-rata mencapai 7,6 ton atau melebihi tingkat produktivitas padi Jabar yang hanya 6,7-6,8 ton dalam setiap hektar lahan sawah.
Namun, untuk meraih target tersebut ada beberapa hambatan khususnya organisme pengganggu tanaman (OPT). Maka dati itu, pihaknya berupaya melakukan tindakan seperti cepat menangkal berbagai potensi hama.
Tapi, hingga saat ini belum ada laporan terjadinya serangan hama secara sporadis dan biasanya serangan hama terhadap tanaman padi di Kota Sukabumi, sering terjadi di daerah perbatasan dengan Kabupaten Sukabumi. Selain itu, potensi terjadinya hama ini, tergantung pada kelembapan tanah.
"Lahan sawah di Kota Sukabumi yang terbatas karena banyaknya alih fungsi, tetap bisa memproduksi padi dengan produktivitas yang tinggi. Walaupun target tersebut tercapai, pasokan pangan daerah kami ini masih ketergantungan dari daerah lain," tambahnya.
Sementara, Kepala Bidang Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan DPPKP Kota Sukabumi, Femmy mengatakan lahan persawahan di daerah-daerah perbatasan dengan Kabupaten Sukabumi seperti Kecamatan Baros dan Cibeureum mendapatkan pengawasan ketat karena sensitif dan rentan terserang hama atau OPT.
Untuk itu, seluruh lahan sawah yang ada di daerah perbatasan harus diawasi, sebab hama bisa saja menyeberang dari daerah Kabupaten Sukabumi ke daerah Kota Sukabumi.
"Pada musim kemarau basah saat ini serangan hama yang terjadi tidak terlalu signifikan dan dapat dikendalikan," katanya
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016