London (Antara Megapolitan) - Gamelan Jawa yang dimainkan ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan dan staf warga Rusia KBRI Moskow menghibur sekitar 300 pengunjung yang hadir dalam acara "All Colour of Asia" yang diadakan di State Museum of Darwin, Moscow, Jumat.
Siaran pers KBRI Moskow yang diterima Antara London, Minggu menyebutkan gamelan Jawa merupakan satu-satunya orkestrasi musik yang diundang di acara pembukaan acara itu.
Dubes RI untuk Rusia merangkap Belarus M. Wahid Supriyadi menjelaskan sejarah gamelan Jawa yang sudah berusia lebih 1.000 tahun dan hingga kini aktif dimainkan dalam berbagai upacara resmi di masyarakat Indonesia khususnya etnis Jawa.
Dikatakannya, gamelan mencerminkan keselarasan hidup orang Jawa yang gemar menyapa dan menenangkan jiwa pendengarnya.
KBRI Moskow mendatangkan pakar musik gamelan dari Solo, Prof. Andrik Purwosito, untuk melatih warga Rusia menjadi sinden dan bermain gamelan. "Hasilnya sungguh luarbiasa," ujar Wahid.
Diharapkan, diplomasi lini kedua yang dilakukan melalui gamelan ini dapat mempererat hubungan dan kerja sama antarindividu maupun antarnegara.
Penggagas pameran Vladimir Annisimov yang pernah tinggal di Indonesia dan memimpin Biro Ekspedisi Kreatif ke 10 negara ASEAN, menyatakan gamelan sengaja dipilih karena dipandang sebagai representasi musik seluruh negara ASEAN.
"Saya sangat menikmati alunan orkestra gamelan karena begitu menenangkan. Saya berharap suatu saat State Oriental Museum dapat mengoleksi perangkat gamelan seperti ini," ujar Anisimov yang menjadi kurator di museum.
Pameran All Colour of Asia digelar dalam rangka peringatan 20 tahun dialog kemitraan Rusia-ASEAN dan juga peringatan Tahun 2016 sebagai Kebudayaan ASEAN-Rusia yang dicanangkan Presiden Rusia Vladimir Putin saat KTT ASEAN-Rusia di Sochi bulan Mei 2016 lalu.
Acara itu memamerkan berbagai lukisan, foto, maupun benda-benda seni budaya 10 negara ASEAN yang berhasil dikumpulkan Biro Ekspedisi Kreatif Rusia selama tiga tahun berkeliling di negara-negara ASEAN antara tahun 2003-2006.
Puluhan koleksi foto dan lukisan dari Indonesia mendominasi pameran, dari suasana alam Indonesia yang indah, koleksi wayang sampai patung-patung dari suku Asmat. Pameran akan berlangsung hingga November mendatang dan setiap dua minggu secara khusus akan menampilkan pegelaran seni budaya dan film dari masing-masing negara ASEAN.
Museum Darwin di Moskow diambil dari nama evolusionis Inggris Charles Darwin dan didirikan tahun 1907. Museum ini merupakan salah satu museum sains terbesar di Eropa dan peringkat pertama dari 20 museum edukasi di Moskow.
Rata-rata setiap minggu museum Darwin dikunjungi lebih 12.000 orang guna melihat sejarah evolusi manusia, replika dinosaurus, fosil hewan purba dan lainnya. (ZG).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
Siaran pers KBRI Moskow yang diterima Antara London, Minggu menyebutkan gamelan Jawa merupakan satu-satunya orkestrasi musik yang diundang di acara pembukaan acara itu.
Dubes RI untuk Rusia merangkap Belarus M. Wahid Supriyadi menjelaskan sejarah gamelan Jawa yang sudah berusia lebih 1.000 tahun dan hingga kini aktif dimainkan dalam berbagai upacara resmi di masyarakat Indonesia khususnya etnis Jawa.
Dikatakannya, gamelan mencerminkan keselarasan hidup orang Jawa yang gemar menyapa dan menenangkan jiwa pendengarnya.
KBRI Moskow mendatangkan pakar musik gamelan dari Solo, Prof. Andrik Purwosito, untuk melatih warga Rusia menjadi sinden dan bermain gamelan. "Hasilnya sungguh luarbiasa," ujar Wahid.
Diharapkan, diplomasi lini kedua yang dilakukan melalui gamelan ini dapat mempererat hubungan dan kerja sama antarindividu maupun antarnegara.
Penggagas pameran Vladimir Annisimov yang pernah tinggal di Indonesia dan memimpin Biro Ekspedisi Kreatif ke 10 negara ASEAN, menyatakan gamelan sengaja dipilih karena dipandang sebagai representasi musik seluruh negara ASEAN.
"Saya sangat menikmati alunan orkestra gamelan karena begitu menenangkan. Saya berharap suatu saat State Oriental Museum dapat mengoleksi perangkat gamelan seperti ini," ujar Anisimov yang menjadi kurator di museum.
Pameran All Colour of Asia digelar dalam rangka peringatan 20 tahun dialog kemitraan Rusia-ASEAN dan juga peringatan Tahun 2016 sebagai Kebudayaan ASEAN-Rusia yang dicanangkan Presiden Rusia Vladimir Putin saat KTT ASEAN-Rusia di Sochi bulan Mei 2016 lalu.
Acara itu memamerkan berbagai lukisan, foto, maupun benda-benda seni budaya 10 negara ASEAN yang berhasil dikumpulkan Biro Ekspedisi Kreatif Rusia selama tiga tahun berkeliling di negara-negara ASEAN antara tahun 2003-2006.
Puluhan koleksi foto dan lukisan dari Indonesia mendominasi pameran, dari suasana alam Indonesia yang indah, koleksi wayang sampai patung-patung dari suku Asmat. Pameran akan berlangsung hingga November mendatang dan setiap dua minggu secara khusus akan menampilkan pegelaran seni budaya dan film dari masing-masing negara ASEAN.
Museum Darwin di Moskow diambil dari nama evolusionis Inggris Charles Darwin dan didirikan tahun 1907. Museum ini merupakan salah satu museum sains terbesar di Eropa dan peringkat pertama dari 20 museum edukasi di Moskow.
Rata-rata setiap minggu museum Darwin dikunjungi lebih 12.000 orang guna melihat sejarah evolusi manusia, replika dinosaurus, fosil hewan purba dan lainnya. (ZG).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016