Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, melakukan operasi pasar sebagai upaya antisipasi lonjakan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional menjelang Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Harga komoditas bahan pokok relatif masih stabil berdasarkan hasil operasi di pasar tradisional," kata Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi Gatot Purnomo di Cikarang, Kamis.
Dia menjelaskan secara umum harga bahan kebutuhan pokok di Kabupaten Bekasi masih terkendali meski pun terdapat kenaikan harga pada sejumlah kecil komoditas.
"Kemarin beberapa hari terakhir telur juga naik, tapi masih relatif wajar. Cabai rawit merah dan bawang merah juga naik. Secara umum masih terkendali. Akan terus kami lihat perkembangan di pasar-pasar tradisional," katanya.
Baca juga: Pemkot Bekasi tutup rangkaian pasar murah 2022 bertajuk "Oppa Beken" di Bekasi Selatan
Dalam kesempatan operasi pasar tersebut, pihaknya juga memberikan subsidi minyak goreng di beberapa titik pasar tradisional dengan tujuan untuk menjaga stabilitas harga.
"Kalau harganya masih bisa dikendalikan, kami akan lakukan operasi pasar kembali, bekerja sama dengan BUMN dan BUMD. Kami support bahan kebutuhan di mana nanti satu stok yang memang cukup di pasar, nanti akan membuat harga jadi stabil," ucapnya.
Namun, apabila terjadi lonjakan harga yang mulai sulit dikendalikan, pemerintah daerah terlebih dahulu akan merangkul konsultan untuk melihat perkembangan harga-harga barang kebutuhan pokok.
Baca juga: Disdag Bekasi-Bulog salurkan 3.000 liter minyak goreng melalui operasi pasar murah
Hal itu dilakukan sebagai syarat sebelum pihaknya bisa menggelar operasi pasar murah agar tidak menyalahi regulasi.
"Yang bisa kami lakukan, yang ada regulasinya, yaitu operasi pasar murah. Tapi tentu harus ada analisa dari konsultan. Kalau kajiannya harus operasi pasar murah, baru akan kami lakukan. Jadi berbeda antara operasi pasar dan operasi pasar murah," ucapnya.
Gatot mengatakan operasi pasar murah menjelang Idul Fitri kemungkinan akan diselenggarakan Pemprov Jawa Barat. Sedangkan anggaran dari dinas akan dialihkan untuk mengadakan operasi pasar murah jelang Idul Adha.
Baca juga: Pemkab Bekasi akan gelar pasar murah di delapan kecamatan
"Akan kami lihat dulu, biasanya memang harga naik menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kemarin pas perencanaan, menjelang Lebaran kalau memang harga naik terus, dari provinsi akan melakukannya. Jadi anggaran APBD kami akan dialihkan ke Idul Adha," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Harga komoditas bahan pokok relatif masih stabil berdasarkan hasil operasi di pasar tradisional," kata Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi Gatot Purnomo di Cikarang, Kamis.
Dia menjelaskan secara umum harga bahan kebutuhan pokok di Kabupaten Bekasi masih terkendali meski pun terdapat kenaikan harga pada sejumlah kecil komoditas.
"Kemarin beberapa hari terakhir telur juga naik, tapi masih relatif wajar. Cabai rawit merah dan bawang merah juga naik. Secara umum masih terkendali. Akan terus kami lihat perkembangan di pasar-pasar tradisional," katanya.
Baca juga: Pemkot Bekasi tutup rangkaian pasar murah 2022 bertajuk "Oppa Beken" di Bekasi Selatan
Dalam kesempatan operasi pasar tersebut, pihaknya juga memberikan subsidi minyak goreng di beberapa titik pasar tradisional dengan tujuan untuk menjaga stabilitas harga.
"Kalau harganya masih bisa dikendalikan, kami akan lakukan operasi pasar kembali, bekerja sama dengan BUMN dan BUMD. Kami support bahan kebutuhan di mana nanti satu stok yang memang cukup di pasar, nanti akan membuat harga jadi stabil," ucapnya.
Namun, apabila terjadi lonjakan harga yang mulai sulit dikendalikan, pemerintah daerah terlebih dahulu akan merangkul konsultan untuk melihat perkembangan harga-harga barang kebutuhan pokok.
Baca juga: Disdag Bekasi-Bulog salurkan 3.000 liter minyak goreng melalui operasi pasar murah
Hal itu dilakukan sebagai syarat sebelum pihaknya bisa menggelar operasi pasar murah agar tidak menyalahi regulasi.
"Yang bisa kami lakukan, yang ada regulasinya, yaitu operasi pasar murah. Tapi tentu harus ada analisa dari konsultan. Kalau kajiannya harus operasi pasar murah, baru akan kami lakukan. Jadi berbeda antara operasi pasar dan operasi pasar murah," ucapnya.
Gatot mengatakan operasi pasar murah menjelang Idul Fitri kemungkinan akan diselenggarakan Pemprov Jawa Barat. Sedangkan anggaran dari dinas akan dialihkan untuk mengadakan operasi pasar murah jelang Idul Adha.
Baca juga: Pemkab Bekasi akan gelar pasar murah di delapan kecamatan
"Akan kami lihat dulu, biasanya memang harga naik menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kemarin pas perencanaan, menjelang Lebaran kalau memang harga naik terus, dari provinsi akan melakukannya. Jadi anggaran APBD kami akan dialihkan ke Idul Adha," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023