Bandarlampung (Antara Megapolitan) - Gubernur Lampung M Ridho Ficardo menemui dan beramah-tamah sekaligus bernostalgia dengan Peserta PPRA 55 LEMHANAS Republik Indonesia tahun 2016, di Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur Lampung, di Bandarlampung, Senin Malam (21/8/2016).
Karo Humas dan Protokol Pemprov Lampung Bayana menginformasikan, acara itu dihadiri pula Wakapolda Lampung dan Anggota FORKOPIMDA Lampung, Wakil Wali Kota Bandarlampung, Pejabat Eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung.
Bayana menjelaskan pula bahwa Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo adalah merupakan alumni Lemhanas angkatan 43, saat itu tercatat di usia 28 Tahun dan merupakan peserta paling muda.
Gubernur menempuh pendidikan tersebut selama 9 bulan di LEMHANAS.
Dalam acara ramah-tamah tersebut, Gubernur Ridho menyampaikan, di awal kepemimpinannya Lampung adalah Provinsi miskin di pulau sumatera.
Sebagian besar penduduk Lampung adalah petani. Oleh karenanya Gubernur bersama jajaran Pemerintah mengurai persoalan dan kendala pembangunan ekonomi di Lampung.
"Untuk itu dibangun Irigasi untuk mengatasi kelangkaan air bagi petani, serta agar adanya pemerataan pasokan air ke wilayah pertanian. Hingga saat ini telah mencapai 85 persen irigasi telah lebih baik. Hasilnya Lampung dapat melebihi target 1 Juta Ton beras untuk memasok kebutuhan Nasional," jelas gubernur.
Ridho menambahkan, jumlah APBD Lampung sangat terbatas. Hanya 5,7 Triliun, dengan jumlah penduduk 9 juta lebih, dan wilayah yang lebih luas dari DKI Jakarta.
"Tidak akan mungkin mampu membangun dengan cepat Lampung yang mendapat predikat miskin. Sehingga harus Kerja keras, koordinasi, sinkronisasi dengan Pemerintah Pusat, serta membangun kebersamaan dengan seluruh kabupaten/kota. Kerja keras itu menuai hasil. Antara lain terealisasinya Pembangunan Jalan TOL Lampung tahap 1 dengan nilai Rp21 Triliun, dan tahap kedua Rp20 Triliun. Selain itu pembangunan Bandara Pekon Serai dan Bandara Raden Intan, serta pembangunan dan peningkatan pariwisata," kata gubernur pula.
Perbaikan Infrastruktur
Sebelum mengakhiri sambutannya, dia menjelaskan pula bahwa 50 persen APBD Lampung digunakan untuk memperbaiki infrastruktur, baik jalan maupun jembatan.
Tercatat, saat ini Pertumbuhan Provinsi Lampung nomor 1 (satu) di Pulau Sumatera.
Sementara itu, Wakil Gubernur LEMHANAS, Marsdya (TNI) Bagus Parahita mengutarakan, Lampung menjadi tujuan kunjungan peserta PPRA 55 antara lain karena merupakan provinsi dengan letak geografis yang sangat strategis sebagai pintu gerbang Pulau Sumatera.
Dijelaskan, peserta PPRA terdiri atas utusan berbagai Lembaga TNI (Darat, Laut, Udara), POLRI, maupun sipil dengan jumlah 37 peserta. (RLs/MTh).
9:07
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
Karo Humas dan Protokol Pemprov Lampung Bayana menginformasikan, acara itu dihadiri pula Wakapolda Lampung dan Anggota FORKOPIMDA Lampung, Wakil Wali Kota Bandarlampung, Pejabat Eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung.
Bayana menjelaskan pula bahwa Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo adalah merupakan alumni Lemhanas angkatan 43, saat itu tercatat di usia 28 Tahun dan merupakan peserta paling muda.
Gubernur menempuh pendidikan tersebut selama 9 bulan di LEMHANAS.
Dalam acara ramah-tamah tersebut, Gubernur Ridho menyampaikan, di awal kepemimpinannya Lampung adalah Provinsi miskin di pulau sumatera.
Sebagian besar penduduk Lampung adalah petani. Oleh karenanya Gubernur bersama jajaran Pemerintah mengurai persoalan dan kendala pembangunan ekonomi di Lampung.
"Untuk itu dibangun Irigasi untuk mengatasi kelangkaan air bagi petani, serta agar adanya pemerataan pasokan air ke wilayah pertanian. Hingga saat ini telah mencapai 85 persen irigasi telah lebih baik. Hasilnya Lampung dapat melebihi target 1 Juta Ton beras untuk memasok kebutuhan Nasional," jelas gubernur.
Ridho menambahkan, jumlah APBD Lampung sangat terbatas. Hanya 5,7 Triliun, dengan jumlah penduduk 9 juta lebih, dan wilayah yang lebih luas dari DKI Jakarta.
"Tidak akan mungkin mampu membangun dengan cepat Lampung yang mendapat predikat miskin. Sehingga harus Kerja keras, koordinasi, sinkronisasi dengan Pemerintah Pusat, serta membangun kebersamaan dengan seluruh kabupaten/kota. Kerja keras itu menuai hasil. Antara lain terealisasinya Pembangunan Jalan TOL Lampung tahap 1 dengan nilai Rp21 Triliun, dan tahap kedua Rp20 Triliun. Selain itu pembangunan Bandara Pekon Serai dan Bandara Raden Intan, serta pembangunan dan peningkatan pariwisata," kata gubernur pula.
Perbaikan Infrastruktur
Sebelum mengakhiri sambutannya, dia menjelaskan pula bahwa 50 persen APBD Lampung digunakan untuk memperbaiki infrastruktur, baik jalan maupun jembatan.
Tercatat, saat ini Pertumbuhan Provinsi Lampung nomor 1 (satu) di Pulau Sumatera.
Sementara itu, Wakil Gubernur LEMHANAS, Marsdya (TNI) Bagus Parahita mengutarakan, Lampung menjadi tujuan kunjungan peserta PPRA 55 antara lain karena merupakan provinsi dengan letak geografis yang sangat strategis sebagai pintu gerbang Pulau Sumatera.
Dijelaskan, peserta PPRA terdiri atas utusan berbagai Lembaga TNI (Darat, Laut, Udara), POLRI, maupun sipil dengan jumlah 37 peserta. (RLs/MTh).
9:07
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016