Sukabumi (Antara Megapolitan) - Pelajar SMK Yapan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menyulap barang bekas dijadikan robot pejinak bahan peledak (jihandak) dan saat ini robot tersebut sudah bisa digunakan.

"Ide awal membuat robot jihandak ini, berawal ia dan rekan-rekannya mencoba memanfaatkan barang bekas dari mesin printer, CPU dan lain-lain," kata Ketua Tim Perakit Roboy Jihandak, M Pascal kepada Antara di Sukabumi, Minggu.

Menurutnya, setelah mengumpulkan barang bekas tersebut, ia dan rekannya yang duduk di bangku kelas XI jurusan teknik komputer ini, memutuskan untuk merakit robot jihandak.

Untuk merakit barang bekas menjadi robot tersebut, membutuhkan waktu sekitar satu tahun dan menghabiskan dana sekitar Rp2 juta. Setelah beberapa kali gagal dan percobaan, akhirnya robot karya anak bangsa ini berhasil digunakan serta ditampilkan manfaatnya di depan Muspika Parakansalak saat puncak perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-71.

Walaupun, robot tersebut masih banyak yang harus disempurnakan seperti bahan baku dan lain-lainnya. Namun demikian, robot ini sudah bisa dimanfaatkan khususnya petugas keamanan seperti TNI dan Polri untuk meringankan tugasnya, jika ada ancaman bom dari teroris.

"Berharap hasil kreativitas kami ini bisa bermanfaat untuk negeri ini. Selain itu, dengan adanya robot ini bisa meminimalisasikan jatuhnya korban jiwa, karena untuk menjinakan bom tidak perlu mendekat, tetapi cukup dari jauh," tambah Pascal.

Sementara itu , Kepala SMK Yapan Parakansalak Kabupaten Sukabumi, Giri Rakasiwi mengatakan robot jihandak ini merupakan hasil kreativitas anak didiknya dengan bantuan guru pembimbing. Memang, untuk merakit robot tersebut tidak mudah karena sering gagal, macet dan ada gangguan lainnya dari sistem komputerisasinya.

"Namun kami terus dukung ide-ide anak didik kami ini, walaupun sekolah kami berada di pelosok dan perhatian dari pemda setempat masih minim, tapi kami mampu bersaing dengan sekolah-sekolah yang berada di kota," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016