Warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang tengah berada di rumah pada Jumat malam, berhamburan ke luar karena merasakan gempa dangkal berkekuatan 5,2 magnitudo dengan pusat gempa di barat daya Kabupaten Bantul.

Syahrul Mubarak (23), warga Semampir, Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul yang tengah bersantai di teras rumah langsung beranjak dari tempat duduknya karena merasakan getaran.

"Tiba-tiba atap bergetar. Langsung lari buka gerbang. Soalnya trauma gempa Bantul (2006)," ujar Syahrul.

Baca juga: Gempa magnitudo 5,2 guncang wilayah Kulonprogo, Yogyakarta Jumat

Getaran gempa juga dirasakan oleh Sutriyati, warga Desa Margoluwih, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman.

Menurut dia, guncangan gempa dirasakan beberapa saat saat di desanya tengah terjadi angin kencang.

"Tadi langsung refleks pas mati listrik dan hujan angin," kata dia.

Warga Kulon Progo, Sutarmi yang juga mengaku merasakan guncangan gempa cukup kencang.

Baca juga: Gempa magnitudo 5,7 guncang Jember tidak berpotensi tsunami

"Terasa kencang sekali, sekitar 30 detik," ujar dia.

Gempa mengguncang wilayah DI Yogyakarta pada Jumat (17/3) malam.

Melalui keterangan resminya, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebut gempa 5,2 magnitudo terjadi pada pukul 19.05 WIB.

Daryono menyatakan episentrum atau pusat gempa itu di laut berjarak sekitar 141 kilometer arah barat daya Kabupaten Bantul, DI. Yogyakarta pada kedalaman 43 kilometer.

Baca juga: Gempa magnitudo 5,1 guncang timur laut Melonguane pada Rabu dini hari

Ia menyatakan gempa tersebut tak berpotensi tsunami.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi," ujar dia.

Pewarta: Luqman Hakim

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023