Pemerintah Kabupaten Karawang, Jabar, mengandalkan ribuan kader tim pendamping keluarga untuk menurunkan angka stunting hingga 8 persen pada tahun ini.
"Tim pendamping keluarga harus bekerja lebih ekstra dalam upaya penurunan kasus stunting," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang, Sofiah, di Karawang, Selasa.
Ia menyampaikan sebanyak 5.637 kader tim pendamping keluarga pada tahun ini akan menjadi garda depan dalam upaya pemerintah menurunkan angka stunting.
Baca juga: Pemkab Karawang imbau pihak terkait lebih gencarkan penurunan stunting
Di antara upayanya ialah melakukan pendampingan para calon pengantin, ibu hamil, bayi dua tahun dan mendampingi keluarga berisiko stunting.
"Sesuai harapan ibu Bupati, target stunting di Karawang tahun 2023 ini harus di bawah 10 persen (8 persen). Karena di tahun 2024 nanti, Karawang harus sudah nihil stunting," katanya.
Catatan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana setempat, pada tahun 2022 Karawang berhasil menurunkan angka stunting dari 20,6 persen menjadi 14 persen.
Baca juga: Pemkab Karawang minta bantuan perusahaan tangani stunting dan kemiskinan ekstrem
Selanjutnya pada tahun 2023, Karawang menargetkan angka stunting turun hingga 8 persen.
Wakil Bupati Karawang yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Karawang, Aep Syaepuloh, mengatakan peran tim pendamping keluarga dalam program penurunan stunting ini sangat sentral.
Alasannya, karena tim pendamping keluarga yang bersentuhan langsung dengan keluarga yang memiliki anak stunting dan keluarga berisiko stunting.
Baca juga: Karawang terima ratusan juta rupiah dari pihak swasta untuk tangani stunting
"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua kader tim pendamping keluarga yang sudah bekerja keras dalam upaya menurunkan stunting di Karawang," katanya.
Ia berharap, kinerja yang sudah baik terus dipertahankan. Sehingga angka stunting di Karawang menjadi turun satu digit di tahun 2023 ini.*
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Tim pendamping keluarga harus bekerja lebih ekstra dalam upaya penurunan kasus stunting," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang, Sofiah, di Karawang, Selasa.
Ia menyampaikan sebanyak 5.637 kader tim pendamping keluarga pada tahun ini akan menjadi garda depan dalam upaya pemerintah menurunkan angka stunting.
Baca juga: Pemkab Karawang imbau pihak terkait lebih gencarkan penurunan stunting
Di antara upayanya ialah melakukan pendampingan para calon pengantin, ibu hamil, bayi dua tahun dan mendampingi keluarga berisiko stunting.
"Sesuai harapan ibu Bupati, target stunting di Karawang tahun 2023 ini harus di bawah 10 persen (8 persen). Karena di tahun 2024 nanti, Karawang harus sudah nihil stunting," katanya.
Catatan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana setempat, pada tahun 2022 Karawang berhasil menurunkan angka stunting dari 20,6 persen menjadi 14 persen.
Baca juga: Pemkab Karawang minta bantuan perusahaan tangani stunting dan kemiskinan ekstrem
Selanjutnya pada tahun 2023, Karawang menargetkan angka stunting turun hingga 8 persen.
Wakil Bupati Karawang yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Karawang, Aep Syaepuloh, mengatakan peran tim pendamping keluarga dalam program penurunan stunting ini sangat sentral.
Alasannya, karena tim pendamping keluarga yang bersentuhan langsung dengan keluarga yang memiliki anak stunting dan keluarga berisiko stunting.
Baca juga: Karawang terima ratusan juta rupiah dari pihak swasta untuk tangani stunting
"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua kader tim pendamping keluarga yang sudah bekerja keras dalam upaya menurunkan stunting di Karawang," katanya.
Ia berharap, kinerja yang sudah baik terus dipertahankan. Sehingga angka stunting di Karawang menjadi turun satu digit di tahun 2023 ini.*
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023