Festival Film Bulanan menggelar workshop perfilman bertajuk “Menuju Industri”. Kegiatan yang berlangsung di Kotagede, Yogyakarta ini merupakan bagian dari rangkaian acara Roadshow Festival Film Bulanan 2023.

Workshop yang diselenggarakan 3-5 Maret 2023 diikuti oleh perwakilan dari komunitas film yang masuk peringkat 20 besar pada kompetisi Festival Film Bulanan Lokus 1 periode Februari lalu.

Acara dibuka oleh Mohammad Amin selaku Direktur Musik, Film dan Animasi, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dalam sambutannya disampaikan, tidak hanya sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap sineas lokal yang sedang bertumbuh, workshop ini juga bertujuan untuk memfasilitasi, membuka akses dan mengantarkan karya-karya sineas lokal ke industri profesional.

Baca juga: Kemenparekraf gelar sinema keliling di Kampung Wisata Yogyakarta dongkrak perfilman

“Maka kegiatan workshop ini sangat tepat kita lakukan untuk membimbing dan mengasah kemampuan kreatif talenta-talenta muda yang kita miliki saat ini agar mampu bersaing dengan sineas Nasional hingga Internasional”, ujarnya.

Selama 3 hari, peserta dibimbing oleh para pelaku industri perfilman yang terdiri dari produser, sutradara, production designer, dan editor. Ajish Dibyo, Jeihan Angga, Wahyu Utami, Ong Hari Wahyu, Greg Arya adalah sederet nama yang dihadirkan sebagai pemateri.

Turut hadir pula Robinson Sinaga selaku Direktur Pengembangan Kekayaan Intelektual Industri Kreatif, Riandhani Yudha Pamungkas, salah satu pemenang Festival Film Bulanan 2022, serta Indra Agus Rahman selaku Head of Marketing FlipFlop Tv.

Selain dibekali pengetahuan seputar perfilman, peserta workshop juga diberi pelatihan bagaimana membuat proposal film sekaligus pitching. Lalu bagi peserta yang proposalnya terpilih, akan mendapat pendanaan dari FlipFlop Tv, sebuah platform yang menjadi wadah para kreator lokal untuk berkarya.

Baca juga: Film "Buya Hamka" dirilis pada 20 April 2023 sambut Ramadhan

Umar Al Jufri, salah satu peserta yang mewakili komunitas MM Kine Club, Yogyakarta, tampak bersemangat mengikuti workshop ini.

“Acaranya sangat bagus ya, kita bisa mendapat insight-insight terutama tentang keproduseran, karena banyak workshop di luar sana itu lebih ke teknis seperti kamera, lighting, sound, dan di Jogja sendiri workshop tentang keproduseran itu jarang sekali”, tutur Umar.

Hal serupa diungkapkan oleh Trisna Kurniawan, perwakilan dari komunitas Code 103 asal Solo, “Di sini banyak banget yang bisa saya pelajari, salah satunya tentang proposal film dan bagaimana storytelling-nya”, ujar Trisna.

Sementara dari kacamata pemateri, Ajish Dibyo, mengatakan Workshop Festival Film Bulanan menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan dengan para peserta yang cukup aktif.

Baca juga: Anggota MPR: Strategi kebudayaan penting untuk tumbuhkan ekonomi pariwisata

“Beberapa di antara mereka mungkin bisa dibilang kaget-kaget tapi niat untuk belajarnya, niat untuk improvement-nya itu ada, dan menurut saya sangat bagus”, papar Ajish.

Hal itu juga disampaikan Jeihan Angga, “menarik ya, karena tidak terlalu banyak peserta, lalu ada proses one on one, terus pitching juga cukup tertutup tidak berbarengan sama peserta lain, sehingga satu per satu bisa digali”, terang Jeihan.

Dari sisi ide cerita yang ditawarkan peserta pada saat pitching, Indra Agus Rahman mengatakan, “Setelah workshop dilakukan, ada peningkatan yang cukup terlihat meskipun bisa dibilang tidak semua signifikan, mungkin karena waktu revisi yang cukup singkat, namun ada beberapa ide cerita yang sangat menarik”, imbuhnya.

Pewarta: Rilis

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023