PT Pupuk Kujang menyiapkan hampir seratus ribu ton pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan petani di wilayah Jawa Barat dan Banten menjelang musim tanam April-September 2023.

"Pupuk bersubsidi yang disediakan ialah urea dan NPK," kata VP Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang Andi Komara, di Karawang, Jawa Barat, Rabu.

Ia menyampaikan, jumlah pupuk subsidi yang disiapkan itu mencapai 98.720 ton. Terdiri atas 56.333 ton urea dan NPK sebanyak 42.387 ton.

“Stok pupuk itu sesuai dengan ketentuan minimum yang diatur oleh pemerintah," katanya.

Baca juga: Pupuk Kujang salurkan pupuk subsidi tepat waktu ke Cianjur

Dia menyebutkan stok pupuk tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan petani selama beberapa pekan ke depan.

Andi mengatakan, untuk stok pupuk bersubsidi di wilayah Jawa Barat mencapai 87.942 ton, terdiri dari urea sebanyak 49.481 ton dan NPK sebanyak 38.461 ton.

Adapun stok pupuk bersubsidi untuk wilayah Banten mencapai 10.778 ton, dengan rincian urea 6.852 ton dan NPK sebanyak 3.926 ton.

Menurut dia, seluruh pupuk subsidi tersebut merupakan hak petani yang telah memenuhi persyaratan yang diatur dalam Permentan Nomor 10 Tahun 2022.

Baca juga: PT Pupuk Kujang salurkan sekitar 800 ribu pupuk subsidi di Jabar sepanjang 2022

Sesuai dengan ketentuan itu, petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi yaitu petani yang tergabung dalam kelompok tani dan terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (Simluhtan).

Ketentuan lainnya ialah petani itu menggarap lahan maksimal 2 hektare, dan menggunakan kartu tani untuk wilayah tertentu.

Para petani yang sesuai dengan ketentuan itu dapat menebus pupuk bersubsidi pada kios-kios resmi yang telah ditentukan untuk melayani kelompok tani setempat.

“Perlu diketahui, Permentan Nomor 10 Tahun 2022 juga menetapkan sembilan komoditas saja yang mendapat pupuk bersubsidi, yakni padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao, dan kopi," katanya pula.

Baca juga: PT Pupuk Kujang hanya ungkap capaian produksi pupuk NPK sepanjang 2022

Sembilan komoditas tersebut merupakan komoditas pertanian strategis yang berdampak terhadap inflasi, sehingga komoditas yang lain tidak lagi mendapat alokasi.

Sementara itu, sebagai bentuk optimalisasi distribusi, Pupuk Indonesia telah memanfaatkan Distribution Planning and Control System (DPCS).

Teknologi informasi ini merupakan sistem terintegrasi yang didesain untuk melakukan kontrol rantai pasok distribusi pupuk subsidi secara optimal.

Melalui aplikasi tersebut, Sistem DPCS Pupuk Indonesia tersebut didukung oleh jaringan distribusi yang luas. Di antaranya empat unit pengantongan, enam unit Distribution Center (DC), 203 kapal laut, 6.000 lebih truk, 600 gudang penyangga dan distributor.

“Datanya realtime, jadi kami dapat memantau stok pupuk subsidi mulai dari lini produksi hingga ke tingkat distributor,” kata dia lagi.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023