Seorang ibu rumah tangga di Kota Depok Siti Maimunah (28) menyatakan membayar iuran BPJS Kesehatan merupakan bentuk dari investasi.
"Kami sadar betul bagaimana BPJS Kesehatan berjasa untuk saya. Buktinya selama pemeriksaan yang saya lakukan semuanya tidak berbayar alias gratis. Mulai dari berbagai cek kesehatan dari ujung jari misal ambil darah sampai cek lab lainnya. Jadi membayar iuran Program JKN ketika saya masih sehat itu sebetulnya merupakan investasi tersendiri,” kata Siti di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Depok, Senin.
Siti yang terdaftar sebagai peserta JKN pada segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) menderita 2022 penyakit diabetes melitus sehingga ia harus menjalani kontrol rutin untuk mengobati kondisinya.
“Awalnya yang saya rasakan hanya lemas dan sesak di dada, namun kok semakin hari semakin sering kambuhnya. Padahal aktivitas normal saja seperti biasanya, tapi terasa mudah lemas. Dari situ sudah mulai curiga ada yang tidak beres," katanya.
Baca juga: Gandeng KPK dan Kemenkes, BPJS Kesehatan Depok ajak faskes tolak tegas gratifikasi
"Akhirnya suatu ketika saya sempat lemas sekali bahkan sampai harus dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Hermina Kota Depok. Dari situlah saya harus menjalani perawatan, rawat inap dan menjalani serangkaian pengecekan hingga pada akhirnya muncul diagnosa bahwa saya terkena penyakit diabetes mellitus,” katanya.
Siti mengungkapkan bahwa hasil dari diagnosa dari dokter sempat membuat dirinya kaget dan tidak percaya. Apalagi pada saat dicek kadar gula darahnya mencapai 491 mg/dL, sedangkan menurut dokter normalnya kisaran 100-140.
Sontak hal tersebut membuat Siti dan suaminya sangat terpukul. Namun Siti yang didukung suaminya terus menjalani kontrol rutin sesuai anjuran dari dokter, sebagai bentuk upayanya dalam proses penyembuhan penyakitnya.
Baca juga: Program JKN tanggung penuh biaya kacamata dan perawatan IGD
Ia juga mengaku bahwa sampai dengan saat ini pelayanan kesehatan yang ia rasakan selama berobat menggunakan JKN sangat memuaskan, terutama di Rumah Sakit Hermina Depok.
ng sakit dan perlu pelayanan kesehatan,” ungkap Siti.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Kami sadar betul bagaimana BPJS Kesehatan berjasa untuk saya. Buktinya selama pemeriksaan yang saya lakukan semuanya tidak berbayar alias gratis. Mulai dari berbagai cek kesehatan dari ujung jari misal ambil darah sampai cek lab lainnya. Jadi membayar iuran Program JKN ketika saya masih sehat itu sebetulnya merupakan investasi tersendiri,” kata Siti di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Depok, Senin.
Siti yang terdaftar sebagai peserta JKN pada segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) menderita 2022 penyakit diabetes melitus sehingga ia harus menjalani kontrol rutin untuk mengobati kondisinya.
“Awalnya yang saya rasakan hanya lemas dan sesak di dada, namun kok semakin hari semakin sering kambuhnya. Padahal aktivitas normal saja seperti biasanya, tapi terasa mudah lemas. Dari situ sudah mulai curiga ada yang tidak beres," katanya.
Baca juga: Gandeng KPK dan Kemenkes, BPJS Kesehatan Depok ajak faskes tolak tegas gratifikasi
"Akhirnya suatu ketika saya sempat lemas sekali bahkan sampai harus dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Hermina Kota Depok. Dari situlah saya harus menjalani perawatan, rawat inap dan menjalani serangkaian pengecekan hingga pada akhirnya muncul diagnosa bahwa saya terkena penyakit diabetes mellitus,” katanya.
Siti mengungkapkan bahwa hasil dari diagnosa dari dokter sempat membuat dirinya kaget dan tidak percaya. Apalagi pada saat dicek kadar gula darahnya mencapai 491 mg/dL, sedangkan menurut dokter normalnya kisaran 100-140.
Sontak hal tersebut membuat Siti dan suaminya sangat terpukul. Namun Siti yang didukung suaminya terus menjalani kontrol rutin sesuai anjuran dari dokter, sebagai bentuk upayanya dalam proses penyembuhan penyakitnya.
Baca juga: Program JKN tanggung penuh biaya kacamata dan perawatan IGD
Ia juga mengaku bahwa sampai dengan saat ini pelayanan kesehatan yang ia rasakan selama berobat menggunakan JKN sangat memuaskan, terutama di Rumah Sakit Hermina Depok.
ng sakit dan perlu pelayanan kesehatan,” ungkap Siti.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023