Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Depok Jawa Barat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui digitalisasi transaksi di semua sektor, mulai dari pasar, Usaha/Industri Kecil Menengah (UKM/IKM), dan retribusi.
Kepala Disperdagin Kota Depok Zamrowi di Depok, Sabtu mengatakan digitalisasi terbukti bisa meningkatkan penjualan dan keamanan bertransaksi.
Menurut Zamrowi, perdagangan digital merupakan salah satu sektor yang harus terus dikembangkan dan dikelola dengan baik. Digitalisasi akan menguntungkan pelaku usaha dengan adanya peningkatan efektivitas perdagangan dan peningkatan pengalaman berbelanja para pelanggan.
Baca juga: Pasar Cisalak Depok Jabar terapkan sistem digitalisasi transaksi dan retribusi
"UKM harus segera mendigitalisasi produknya, marketing melalui media sosial, begitu juga transaksi pembayaran melalui QRIS salah satunya," ucapnya.
Lebih lanjut kata Zamrowi, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk percepatan digitalisasi di lingkungan Disperdagin. Melalui pengenalan dan berbagai pelatihan, serta bekerja sama dengan perbankan, dan lain sebagainya.
"Pasar Sukatani dan Cisalak sudah digitalisasi transaksinya, ke depan akan diterapkan ke semua pasar rakyat di Depok dan produk-produk UKM," katanya.
Ketua Asosiasi Industri Kreatif Depok, Markiyat Berlian menyambut baik upaya Disperdagin mendorong pembayaran non tunai di semua sektor, termasuk IKM. Selain memudahkan dalam bertransaksi, metode ini juga meminimalisir terjadinya kerugian perusahaan.
Baca juga: Koperasi BAM di Depok siap optimalkan penerapan digitalisasi
"Transaksi digital juga memudahkan kami untuk mengontrol pemasukan, praktis, nyaman, minimalisir uang palsu juga memberikan pemahaman kepada pegawai agar melek teknologi," ujarnya
Markiyat yang juga pemilik Mie Khangen melanjutkan, pihaknya sudah menggunakan pembayaran non tunai sejak 2020 ketika pandemi Covid-19.
"Kami berharap Disperdagin dan Perbankan dapat lebih masif sosialisasi. Dan langsung memberikan pelatihan penggunaan transaksi non tunai kepada pelaku UKM," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Kepala Disperdagin Kota Depok Zamrowi di Depok, Sabtu mengatakan digitalisasi terbukti bisa meningkatkan penjualan dan keamanan bertransaksi.
Menurut Zamrowi, perdagangan digital merupakan salah satu sektor yang harus terus dikembangkan dan dikelola dengan baik. Digitalisasi akan menguntungkan pelaku usaha dengan adanya peningkatan efektivitas perdagangan dan peningkatan pengalaman berbelanja para pelanggan.
Baca juga: Pasar Cisalak Depok Jabar terapkan sistem digitalisasi transaksi dan retribusi
"UKM harus segera mendigitalisasi produknya, marketing melalui media sosial, begitu juga transaksi pembayaran melalui QRIS salah satunya," ucapnya.
Lebih lanjut kata Zamrowi, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk percepatan digitalisasi di lingkungan Disperdagin. Melalui pengenalan dan berbagai pelatihan, serta bekerja sama dengan perbankan, dan lain sebagainya.
"Pasar Sukatani dan Cisalak sudah digitalisasi transaksinya, ke depan akan diterapkan ke semua pasar rakyat di Depok dan produk-produk UKM," katanya.
Ketua Asosiasi Industri Kreatif Depok, Markiyat Berlian menyambut baik upaya Disperdagin mendorong pembayaran non tunai di semua sektor, termasuk IKM. Selain memudahkan dalam bertransaksi, metode ini juga meminimalisir terjadinya kerugian perusahaan.
Baca juga: Koperasi BAM di Depok siap optimalkan penerapan digitalisasi
"Transaksi digital juga memudahkan kami untuk mengontrol pemasukan, praktis, nyaman, minimalisir uang palsu juga memberikan pemahaman kepada pegawai agar melek teknologi," ujarnya
Markiyat yang juga pemilik Mie Khangen melanjutkan, pihaknya sudah menggunakan pembayaran non tunai sejak 2020 ketika pandemi Covid-19.
"Kami berharap Disperdagin dan Perbankan dapat lebih masif sosialisasi. Dan langsung memberikan pelatihan penggunaan transaksi non tunai kepada pelaku UKM," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023