Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajari para petani di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, cara membuat pupuk organik Biosaka untuk meningkatkan produktivitas tanaman.
"Pupuk organik tersebut dibuat dengan cara sederhana dan hanya memanfaatkan berbagai macam tanaman atau rerumputan sehat yang tumbuh di sekitar areal persawahan dan sudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar," kata Syahrul saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Sigi, Sulteng, Minggu.
Ia menjelaskan proses pembuatan dilakukan dengan cara meremas dedaunan atau rerumputan yang telah disimpan dalam sebuah wadah yang dicampur dengan air dan proses peremasan dilakukan selama 10 hingga 15 menit.
Baca juga: Mentan jamin stok pangan mencukupi kebutuhan nasional jelang Ramadhan
"Cara menggunakannya, air hasil remasan diisi ke dalam handsprayer, lalu disemprotkan ke atas supaya dibawa angin, jadi tidak disemprotkan langsung ke tanaman," jelasnya.
Ia mengemukakan pupuk organik Biosaka telah digunakan oleh petani di berbagai daerah di Indonesia. Pupuk Biosaka juga hemat biaya dalam mengusir atau menekan hama penyakit tanaman guna meningkatkan produksi pertanian.
Selain itu, Kementan juga mendorong Pemprov Sulteng membangun lumbung pangan untuk membantu akses dan kecukupan pangan daerah maupun nasional.
Baca juga: Mentan optimistis sektor pertanian Indonesia bisa hadapi tantangan krisis pangan
"Lumbung pangan penting bagi daerah dalam menyiapkan cadangan pangan supaya masyarakat tidak kesulitan mengakses bahan pangan," ucapnya.
Ia menjelaskan penyediaan lumbung pangan lewat program food estate merupakan salah satu program strategis nasional pada 2020-2024 dengan model pengelolaan menerapkan teknologi pertanian 4.0.
"Sulteng memiliki lahan pertanian sangat potensial, sehingga sektor pertanian perlu dijaga kelangsungannya supaya tetap lestari," sebut Syahrul.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Pupuk organik tersebut dibuat dengan cara sederhana dan hanya memanfaatkan berbagai macam tanaman atau rerumputan sehat yang tumbuh di sekitar areal persawahan dan sudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar," kata Syahrul saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Sigi, Sulteng, Minggu.
Ia menjelaskan proses pembuatan dilakukan dengan cara meremas dedaunan atau rerumputan yang telah disimpan dalam sebuah wadah yang dicampur dengan air dan proses peremasan dilakukan selama 10 hingga 15 menit.
Baca juga: Mentan jamin stok pangan mencukupi kebutuhan nasional jelang Ramadhan
"Cara menggunakannya, air hasil remasan diisi ke dalam handsprayer, lalu disemprotkan ke atas supaya dibawa angin, jadi tidak disemprotkan langsung ke tanaman," jelasnya.
Ia mengemukakan pupuk organik Biosaka telah digunakan oleh petani di berbagai daerah di Indonesia. Pupuk Biosaka juga hemat biaya dalam mengusir atau menekan hama penyakit tanaman guna meningkatkan produksi pertanian.
Selain itu, Kementan juga mendorong Pemprov Sulteng membangun lumbung pangan untuk membantu akses dan kecukupan pangan daerah maupun nasional.
Baca juga: Mentan optimistis sektor pertanian Indonesia bisa hadapi tantangan krisis pangan
"Lumbung pangan penting bagi daerah dalam menyiapkan cadangan pangan supaya masyarakat tidak kesulitan mengakses bahan pangan," ucapnya.
Ia menjelaskan penyediaan lumbung pangan lewat program food estate merupakan salah satu program strategis nasional pada 2020-2024 dengan model pengelolaan menerapkan teknologi pertanian 4.0.
"Sulteng memiliki lahan pertanian sangat potensial, sehingga sektor pertanian perlu dijaga kelangsungannya supaya tetap lestari," sebut Syahrul.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023