Sukabumi (Antara Megapolitan) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menyatakan peredaran rokok di wilayah setempat semakin mengkhawatirkan karena sudah mulai merambah ke pelajar tingkat SD.

"Tidak sedikit kasus anak perokok yang kami temukan, bahkan ada anak yang baru masuk SD sudah ketagihan merokok dan setelah ditanya ternyata si anak sudah kecanduan sejak usia tiga tahun," kata Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Kabupaten Sukabumi Ela Karmila di Sukabumi,

Menurutnya, kasus seperti ini menjadi perhatian utama pihaknya, karena dikhawatirkan bisa merudak mental dan kesehatan si anak . Salat satu penyebab anak tersebut terpengaruh oleh rokok yakni kebiasaan orang tua menyuruh membeli rokok dan merokok depan anaknya.

Dengan demikian anak tersebut menjadi penasaran dan ingin coba-coba yang akhirnya kecanduan. Selain itu, banyak juga dari mereka yang berani patungan untuk beli rokok dan sayangnya dilayani oleh penjual rokok atau pemilik warung.

Temuannya ini berawal dari pihaknya melakukan sosialisasi tentang bahaya rokok kepada 10 sekolah tingkat SD dan SMP, ternyata banyak terungkap beberapa dari pelajar mengaku sudah bahkan kecanduan merokok.

"Upaya sosialisasi ini tidak hanya memberi tahu bahaya rokok bagi kesehatan, tetapi lebih kepada pemulihan jika ada pelajar yang sudah kecanduan rokok," tambahnya.

Ela mengatakan pencegahan yang dilakukan oleh pihaknya tidak hanya melakukan sosialisasi saja, tetapi membuat sekolah percontohan sebagai kawasan tanpa rokok. Nantinya si anak akan diberikan pemahaman untuk menegor siapa saja yang merokok di kawasan sekolah.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016