Pemerintah Kota Depok Jawa Barat melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) pada penghujung tahun 2022 memberikan penghargaan aplikasi Saga Sehat yang mengembangkan inivasi teknologi turunkan angka stunting.
"Penekanan angka stunting sangat penting untuk diperhatikan, terlebih Indonesia berpotensi menjadi pusat perhatian dunia internasional apabila memanfaatkan bonus demografi di 2045," ujar Juru Bicara Saga Sehat Dimas Harya dalam keterangannya, Selasa.
Saga Sehat juga sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Pemerintah Kota Depok dalam upayanya menekan angka stunting. Upaya Pemkot Depok menjadikan Depok berada sebagai kota dengan angka stunting terendah di Jawa Barat.
Baca juga: Pemkot Depok paparkan program inovasi dalam upaya penurunan angka stunting
Saga Sehat merupakan layanan aplikasi digital untuk memantau pertumbuhan seputar kesehatan anak bayi dan balita besutan PT Sadamaya Graha Teknologi hadir untuk membantu target penurunan angka stunting di Indonesia dengan mendorong transformasi digital Posyandu melalui antropometri dan aplikasi.
Inovasi teknologi diimplementasikan melalui kelengkapan alat antropometri seperti Bluetooth Smart Scale, Alat Ukur Tinggi Badan, Blutooth Baby Scale, Alat Ukur Pita Lila, dan Infantometer.
Berdasarkan data Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) Tahun 2021, Kota Depok memiliki angka stunting terendah di Jawa Barat yakni 12,3 persen. Angka ini mengalami penurunan 3,79 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar 16,09 persen.
Melalui inovasi produk Saga Sehat, kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dapat membuat laporan Kartu Menuju Sehat (KMS) digital dengan data yang tersimpan di smartphone, di mana akan sangat membantu orang tua balita ketika kartu pencatatan hilang atau lupa terbawa ketika kunjungan.
Baca juga: Mahasiswa UI ciptakan aplikasi SAKTI percepat penurunan kasus stunting di Kota Depok
Begitupun dengan pelaporan, aplikasi Saga Sehat menyediakan fitur ekspor excel yang formatnya sudah disesuaikan dengan aplikasi ePPGBM (elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sehingga proses pelaporan hanya membutuhkan waktu hitungan detik.
Aplikasi ini juga mampu memantau pertumbuhan dan melakukan pencatatan informasi seputar kesehatan anak bayi dan balita secara mudah, sistematis, terstruktur, praktis, dan cepat melalui teknologi bluetooth.
Dimas mengatakan pada prosesnya, alat antropometri dan pengembangan aplikasi Saga Sehat turut melibatkan kader Posyandu sehingga memudahkan kami menggali masalah dan memberikan solusi teknologi yang paling efektif untuk menekan angka stunting.
Baca juga: Pemkot Depok terus berupaya cegah dan turunkan angka stunting
Selama ini, Posyandu melakukan segala prosesnya secara manual, mulai dari alat timbangan hingga pencatatan dan pelaporan gizi.
"Fakta yang kami temukan adalah proses penimbangan dan pencatatan yang manual tidak mencapai akurasi yang diharapkan dan perolehan hasil dari pelaporan gizi memerlukan waktu yang tidak sebentar, bisa mencapai satu bulan bahkan lebih," jelas Dimas.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Penekanan angka stunting sangat penting untuk diperhatikan, terlebih Indonesia berpotensi menjadi pusat perhatian dunia internasional apabila memanfaatkan bonus demografi di 2045," ujar Juru Bicara Saga Sehat Dimas Harya dalam keterangannya, Selasa.
Saga Sehat juga sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Pemerintah Kota Depok dalam upayanya menekan angka stunting. Upaya Pemkot Depok menjadikan Depok berada sebagai kota dengan angka stunting terendah di Jawa Barat.
Baca juga: Pemkot Depok paparkan program inovasi dalam upaya penurunan angka stunting
Saga Sehat merupakan layanan aplikasi digital untuk memantau pertumbuhan seputar kesehatan anak bayi dan balita besutan PT Sadamaya Graha Teknologi hadir untuk membantu target penurunan angka stunting di Indonesia dengan mendorong transformasi digital Posyandu melalui antropometri dan aplikasi.
Inovasi teknologi diimplementasikan melalui kelengkapan alat antropometri seperti Bluetooth Smart Scale, Alat Ukur Tinggi Badan, Blutooth Baby Scale, Alat Ukur Pita Lila, dan Infantometer.
Berdasarkan data Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) Tahun 2021, Kota Depok memiliki angka stunting terendah di Jawa Barat yakni 12,3 persen. Angka ini mengalami penurunan 3,79 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar 16,09 persen.
Melalui inovasi produk Saga Sehat, kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dapat membuat laporan Kartu Menuju Sehat (KMS) digital dengan data yang tersimpan di smartphone, di mana akan sangat membantu orang tua balita ketika kartu pencatatan hilang atau lupa terbawa ketika kunjungan.
Baca juga: Mahasiswa UI ciptakan aplikasi SAKTI percepat penurunan kasus stunting di Kota Depok
Begitupun dengan pelaporan, aplikasi Saga Sehat menyediakan fitur ekspor excel yang formatnya sudah disesuaikan dengan aplikasi ePPGBM (elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sehingga proses pelaporan hanya membutuhkan waktu hitungan detik.
Aplikasi ini juga mampu memantau pertumbuhan dan melakukan pencatatan informasi seputar kesehatan anak bayi dan balita secara mudah, sistematis, terstruktur, praktis, dan cepat melalui teknologi bluetooth.
Dimas mengatakan pada prosesnya, alat antropometri dan pengembangan aplikasi Saga Sehat turut melibatkan kader Posyandu sehingga memudahkan kami menggali masalah dan memberikan solusi teknologi yang paling efektif untuk menekan angka stunting.
Baca juga: Pemkot Depok terus berupaya cegah dan turunkan angka stunting
Selama ini, Posyandu melakukan segala prosesnya secara manual, mulai dari alat timbangan hingga pencatatan dan pelaporan gizi.
"Fakta yang kami temukan adalah proses penimbangan dan pencatatan yang manual tidak mencapai akurasi yang diharapkan dan perolehan hasil dari pelaporan gizi memerlukan waktu yang tidak sebentar, bisa mencapai satu bulan bahkan lebih," jelas Dimas.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023