Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang wilayah Banten pada pukul 07.35 WIB, Selasa.
 
BMKG di Jakarta, Selasa, mencatat gempa bumi tersebut berpusat di 7,43 Lintang Selatan,105,88 Bujur Timur atau 66 km tenggara Muara Binuangeun, Banten dengan kedalaman 10 km.
 
Baca juga: KBRI: Tidak ada WNI jadi korban akibat gempa magnitudo 7,4 di Turki
Baca juga: Gempa magnitudo 5,3 guncang Malut pada Minggu dini hari
 
Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,4 di wilayah laut utara Nusa Tenggara Barat (NTB) akibat adanya deformasi atau patahan batuan dalam Lempeng Indo-Australia.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dikonfirmasi di Jakarta, Senin menyampaikan episentrum gempa bumi terletak pada koordinat 7,77 derajat Lintang Selatan, 117,20 derajat Bujur Timir atau tepatnya berlokasi di laut 74 km Timur Laut Pulau Saringi, NTB pada kedalaman 317 km.

"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang populer disebut sebagai gempa intraslab atau gempa Benioff," paparnya.

Ia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust fault).

Ia mengatakan, gempa yang terjadi pada Senin (6/2) pukul 14.11 WIB di wilayah Laut Utara Sumbawa, NTB itu memiliki parameter update dengan magnitudo 5,3.

Ia mengemukakan, gempa bumi itu menimbulkan guncangan di daerah Liukang Tangaya, daerah Labuhan Badas dan Utan Sumbawa dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," paparnya.

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023