Jakarta (Antara Megapolitan) - Kementerian Pemuda dan Olahraga menggagas aksi bersih sungai dengan mengajak komunitas pemuda dan masyarakat dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia pada Agustus 2016.
"Aksi bersih sungai ini kita rencanakan dapat menjadi program yang berkesinambungan, khususnya berkaitan dengan upaya mengajak masyarakat menjaga lingkungan hidup," kata Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas Pemuda pada Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Alman Hudri di Jakarta, Senin.
Usai memimpin rapat perdana persiapan program itu, yang juga dihadiri Staf Ahli Menpora Bidang Politik Yuni Poerwanti, ia menjelaskan bahwa program semacam itu digagas setelah melakukan diskusi dengan berbagai unsur komunitas pemuda dan pegiat lingkungan hidup.
Unsur dimaksud, yang hadir pada rapat tersebut di antaranya organisasi kegiatan alam bebas Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri, Yayasan Peduli Bumi Indonesia, Badan Lingkungan Hidup (BLH) di Jabodetabek, himpunan mahasiswa pecinta alam, komunitas Combo Motor Box Indonesia, pondok pesantren dan organisasi kepemudaan lainnya.
Menurut Alman Hudri, setelah diskusi dengan pemangku kepentingan tersebut maka mengerucut ide untuk melakukan program aksi bersih sungai, khususnya pada Daerah Aliran Sungai (DAS) yang melingkungi kawasan Jabodetabek, seperti sungai Ciliwung, Cisadane, di Jabar, hingga sungai Ciujung di kawasan Provinsi Banten.
"Kesepakatannya, pada awal program ini aksi akan dilaksanakan di sungai Ciujung, setelah mendapatkan usulan informasi bahwa volume sampah di sana cukup serius," katanya.
Dalam sesi diskusi pada rapat tersebut Ketua Umum Yayasan Peduli Bumi Indonesia Ananda Mustadjab Latif mengonfirmasi kondisi sungai itu kepada Bowo, pegiat Solidaritas Pemuda Desa Untuk Demokrasi yang berbasis di Serang dan Tangerang, yang membenarkan kondisi kritis di sungai Ciujung itu.
"Volume sampahnya hampir menutupi aliran air di sungai itu," kata Bowo.
Sementara itu, Staf Ahli Menpora Bidang Politik Yuni Poerwanti juga menyoroti kondisi DAS, khususnya pada aliran sungai Ciliwung, yang disebutnya telah sampai ada "darurat sampah".
Dalam kondisi kedaruratan tersebut, kata dia, maka kalangan muda sudah seharusnya diajak bersama unsur masyarakat lainnya untuk ikut dalam aksi semacam itu.
"Ukurannya adalah sejauh mana generasi muda dan kalangan pemuda bisa ikut menggerakkan masyarakat agar bersama-sama bertanggung jawab pada lingkungan sekitarnya," katanya.
Ia berkomitmen untuk terlibat mendukung penuh aksi-aksi gerakan peduli lingkungan semacam itu sehingga kalangan muda sudah bisa menjadi generasi yang akan mengemban amanah bagi kelangsungan bangsa di masa depan.
"Pengaruh pemanasan global sudah terwujud dalam berbagai bentuk, mulai anomali cuaca yang berdampak pada sektor pertanian dan lainnya, itu menjadi bukti semua komponen bangsa, termasuk pemuda harus memahami dengan serius," katanya.
Dalam rapat tersebut juga dipaparkan kondisi sejumlah DAS, seperti Ciliwung dan Cisadane oleh pegiat senior Wanadri Abrar Prasodjo, yang dalam bagian paparannya menyebut sungai-sungai itu "sudah tidak sehat", di antaranya debit airnya yang berkurang.

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016