Bekasi (Antara Megapolitan)- Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas mengajukan empat usul terkait penanggulangan banjir di sepanjang bantaran daerah aliran sungai kepada pemerintah.

"Pertama, kami menginginkan ada penguatan tanggul di setiap perumahan yang selama ini masuk dalam zona banjir," kata Penasihat KP2C Puarman di Bekasi, Minggu.

Menurut dia, mayoritas tanggul yang saat ini ada di kawasan perumahan tersebut telah termakan usia karena dibuat oleh pihak pengembang saat proses pembangunan rumah berlangsung.

"Tanggul di atas tanah tidak akan bagus, yang cocok harus menggunakan sistem beton pancang (sheet pile) sehingga air tidak rembes melalui celah tanggul," katanya.

Usul berikutnya adalah Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) melakukan normalisasi sungai yang selama ini menjadi pemicu banjir di permukiman bantaran.

Puarman mencatat permukiman bantaran yang selama ini masuk dalam zona banjir di antaranya Sungai Cileungsi; Vila Nusa Indah 2 dan sebagian Vila Nusa Indah 1, Sungai Cikeas; Vila Nusa Indah 3, Vila Mahkota Pesona, Perumahan Puri Nusaphala, Vila Jatirasa dan sebagian Vila Nusa Indah 1 dan Kali Bekasi; Perumahan Pondok Gede Permai, Kemang Ifi Graha, TNI AL, Pondok Mitra Lestari, Jaka Kencana dan Kemang Pratama.

"Tiga sungai tersebut perlu segera dilakukan normalisasi karena sedimentasinya sudah sangat parah, sungai sudah dangkal sehingga mudah meluap ke rumah penduduk," katanya.

Puarman juga mengusulkan agar pemerintah segera membuat bendungan yang berfungsi sebagai pengatur alur air sungai saat terjadi peningkatan debit.

"Saya melihat ada kawasan yang sangat cocok dijadikan sebagai bendung, yakni di antara kawasan Vila Nusa Indah V Bojongkulur dengan Kota Wisata Kabupaten Bogor karena kalinya cukuop dalam sekitar 30 meter," Katanya.

Bendung tersebut, kata dia, harus memiliki kemampuan mengatur alur air yang berkapasitas besar agar ketinggian debit di hulu tidak berimbas pada luapan di hilir.

Usul terakhir berupa pembuatan waduk di bagian hulu Sungai Cileungsi, yakni di kawasan Sentul dan Hambalang, Kabupaten Bogor.

"Fungsi waduk ini seperti parkiran air saat terjadi peningkatan debit, sehingga air bisa diarahkan untuk parkir dulu sebelum dilepas ke hilir," katanya.

KP2C merupakan komunitas bagi para korban banjir di bantaran Sungai Ciliwung-Cisadane yang peduli dan memiliki kesamaan visi serta misi dalam memulihkan situasi lingkungan mereka dari bencana banjir.

Dikatakan Puarman, usul tersebut perlu diperhatikan oleh instansi terkait mengingat dampak kerugian materi yang dirasakan para korban banjir selama ini sudah sangat besar.

"Hampir setiap musim hujan kawasan bantaran Sungai Cileungsi, Cikeas dan Kali Bekasi kebanjiran," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016