Sukabumi, 25/7 (ANTARA) - Sekitar 30 persen potensi perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, belum tergarap karena minimnya sarana seperti alat untuk melaut, padahal potensi ikan laut sebesar 18 ribu ton per tahun.

"Potensi perikanan tangkap belum bisa digarap secara maksimal karena masih banyak kendala khususnya nelayan yang melakukan penangkapan ikan di sepanjang 117 km garis pantai, karena mayoritas nelayan masih menggunakan alat tangkap tradisional," kata Kepala Seksi Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi Suhebot, Rabu.

Menurut dia, sebenarnya potensi perikanan tangkap sangat besar karena jenis ikan yang ada di perairan Laut Sukabumi cukup beragam, bahkan untuk kualitas ekspor pun sangat banyak tetapi belum bisa tergarap secara maksimal oleh nelayan.

Ia mengatakan potensi perikanan tangkap yang menjadi komoditi utama ekspor adalah tuna, marlin, cakalang dan layur belum bisa terkelola secara maksimal sebab ikan tersebut berada di daerah zona ekonomi eklusif. Namun, sayangnya kapal nelayan di Sukabumi hanya beberapa yang bisa mencapai ke ZEE yang merupakan pusat ikan-ikan besar untuk ekspor.

"80 persen dari 17 ribu kapal yang digunakan nelayan Sukabumi hanya berkekuatan 5 gross tonage (GT) sisanya 5-10 GT dan hanya empat unit yang ukurannya di atas 10 GT, untuk mencapai ZEE kapal yang digunakan harus minimalnya harus berukuran 10 GT," tambahnya.

Untuk menunjang hal tersebut khususnya untuk peningkatan produksi pihaknya juga telah mengalokasikan anggaran dari APBD Kabupaten Sukabumi untuk membantu nelayang dengan memberikan bantuan alat tangkap.

Selain itu, tahun ini Pemprov Jabar memberikan bantuan dua unit kapal berukuran 10 GT untuk kebutuhan nelayan. Bahkan Palabuhanratu oleh pemerintah pusat telah dijadikan daerah minapolitan, karena potensi perikanan tangkap yang besar.

Sementara, Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cabang Sukabumi, Tendi Sudama mengatakan, mayoritas nelayan yang mencari ikan di Sukabumi belum sampai ke tengah, sebab minimnya sarana yang dimiliki nelayan.

Bahkan dari 20 ribu nelayan hanya sebagian kecil yang memiliki kapal sendiri itu kapal yang berukuran 5 GT ke bawah."Kami terus berupaya meningkatkan pengelolaan potensi perikanan tangkap yang ada dengan cara memberikan bantuan dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk meningkatkan produksi ikan laut segar," kata Tendi.


Aditya

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012