Bekasi (Antara Megapolitan) - Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Tri Adiyanto memastikan tidak akan ada kegiatan pemerintah untuk melaksanakan normalisasi Kali Bekasi pada 2016.

"Dana normalisasi maupun perbaikan tanggul Kali Bekasi yang dimiliki Pemkot Bekasi maupun Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) sangat terbatas jumlahnya," katanya di Bekasi, Rabu.

Menurut dia, dana darurat banjir yang dimiliki Pemkot Bekasi saat ini hanya tersisa Rp2,5 miliar, sedangkan BBWSCC hanya mengalokasikan Rp500 juta.

"Itu pun dana Rp500 juta BBWSCC terbagi untuk 18 rencana kegiatan dari hulu hingga hilir Kali Bekasi, termasuk di wilayah perbatasan Desa Bojong Kulur, Kabupaten Bogor," katanya.

Menurut dia, dana pemeliharan BBWSCC pada 2016 telah habis terpakai untuk memelihara aliran Ciliwung-Cisadane sepanjang 13,5 kilometer.

"Pemeliharaan Kali Bekasi belum masuk dalam program rencana jangka menengah BBWSCC selama lima tahun hingga 2018. Mereka hanya fokus pada pemeliharaan aliran Ciliwung-Cisadane," katanya.

Tri mengatakan, pemeliharaan Kali Bekasi baru akan ditangani BBWSCC pada program kerja jangka menengah selanjutnya mulai 2019.

"Kemungkinan baru di atas 2019 persoalan sedimentasi dan kerusakan tanggul Kali Bekasi ditangani BBWSCC," katanya.

Kali Bekasi selama ini menjadi salah satu faktor pemicu banjir di 49 titik kawasan Kota Bekasi setiap musim hujan tiba.

Hampir setiap tahun ribuan rumah dan tempat usaha di sepanjang bantaran sungai terendam banjir akibat air kiriman dari Sentul Bogor yang membuat Kali Bekasi meluap.

"Namun selama proses normalisasi Kali Bekasi belum berjalan, kami sudah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi," katanya.

Dikatakan Tri, upaya antisipasi itu dilakukan dengan cara menempatkan sejumlah staffnya di hulu Kali Bekasi guna memantau pergerakan air saat terjadi intensitas hujan yang lebat.

Petugas pantau akan berkoordinasi dengan petugas Bendung Kali Bekasi di Jalan M Hasibuan Bekasi Selatan, untuk mengatur alur air agar tidak meluap.

"Kalau debit di hulu sudah sampai 300 kubik per detik, bendung akan kita buka untuk melepas air ke hilir sebab jumlah penduduk di hilir sungai tidak sebanya di hulu," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016