Seorang wirausaha Riyadi (54) mengandalkan BPJS Kesehatan ketika ingin mengantarkan istrinya untuk berobat akibat penyakit gulanya.
Riyadi yang hari-hari bekerja sebagai wirausaha mengaku sangat terbantu dengan adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Menurutnya jaminan kesehatan sangatlah penting, apalagi saat ini istrinya membutuhkan kontrol rutin yang menghabiskan biaya tidak sedikit.
"Sebelumnya saya terdaftar JKN sebagai segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) di perusahaan tempat saya bekerja, namun karena saya sudah tidak bekerja di perusahan tersebut maka saya langsung alihkan status kepesertaan saya sekeluarga ke segmen mandiri kelas tiga. Namun memang beberapa bulan ini saya sedang kesulitan keuangan sehingga terpaksa menunggak sekitar tiga bulan,"
Baca juga: BPJS Kesehatan Depok optimalisasikan program JKN
"Sekarang saya berniat membayar dan melunasi tunggakan JKN itu. Maklum, sebagai wirausaha terkadang ada masa-masa di mana saya tidak mendapatkan penghasilan yang cukup,” tutur Riyadi kepada Jamkesnews.
Riyadi mengungkapkan bahwa karena menunggak, istrinya yang harus kontrol rutin bulanan jadi terhambat. Pasalnya, tanpa JKN tak ada biaya untuk meneruskan berobat.
Akibat empat tidak kontrol selama tiga bulan, istri pun akhirnya harus dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan perlu dirawat inap sampai satu minggu di Rumah Sakit Prikasih Pondok Labu, Jakarta Selatan. Selama perawatan, istri Riyadi dilayani dengan baik oleh tenaga medis yang ramah juga informatif.
Baca juga: Herna senang BPJS Kesehatan bantu pengobatan jantung
“Saya selama ini tidak merasa dipersulit saat menggunakan kartu JKN, sebaliknya saya merasa sangat terbantu. Apalagi istri saya membutuhkan perawatan rutin setiap bulannya. Sampai saat ini istri saya masih terus kontrol agar kadar gulanya yang terkendali," katanya.
"Maka dari itu, cepat-cepat saya lunasi tunggakan iuran JKN kami mumpung ada rezekinya. Saya tidak mau lagi melihat istri saya sakit makin parah karena tidak kontrol gara-gara iuran JKN kami menunggak,” ujar Riyadi.
Baca juga: BPJS Kesehatan Depok dan anggota DPR kerja sama sosialisasi JKN
Menurut Riyadi, saat ini bukan lagi saatnya mempertanyakan apakah jaminan kesehatan itu penting atau tidak. Jaminan kesehatan baginya adalah sebuah kewajiban yang harus dimiliki oleh semua orang karena tidak ada satu pun orang yang dapat mengetahui kapan sakit akan menimpa. Sementara, tidak semua orang memiliki tabungan yang cukup untuk menjamin biaya kesehatan jika sewaktu-waktu harus berobat.
Riyadi menyampaikan harapannya agar semua orang semakin sadar akan pentingnya Program JKN.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Riyadi yang hari-hari bekerja sebagai wirausaha mengaku sangat terbantu dengan adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Menurutnya jaminan kesehatan sangatlah penting, apalagi saat ini istrinya membutuhkan kontrol rutin yang menghabiskan biaya tidak sedikit.
"Sebelumnya saya terdaftar JKN sebagai segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) di perusahaan tempat saya bekerja, namun karena saya sudah tidak bekerja di perusahan tersebut maka saya langsung alihkan status kepesertaan saya sekeluarga ke segmen mandiri kelas tiga. Namun memang beberapa bulan ini saya sedang kesulitan keuangan sehingga terpaksa menunggak sekitar tiga bulan,"
Baca juga: BPJS Kesehatan Depok optimalisasikan program JKN
"Sekarang saya berniat membayar dan melunasi tunggakan JKN itu. Maklum, sebagai wirausaha terkadang ada masa-masa di mana saya tidak mendapatkan penghasilan yang cukup,” tutur Riyadi kepada Jamkesnews.
Riyadi mengungkapkan bahwa karena menunggak, istrinya yang harus kontrol rutin bulanan jadi terhambat. Pasalnya, tanpa JKN tak ada biaya untuk meneruskan berobat.
Akibat empat tidak kontrol selama tiga bulan, istri pun akhirnya harus dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan perlu dirawat inap sampai satu minggu di Rumah Sakit Prikasih Pondok Labu, Jakarta Selatan. Selama perawatan, istri Riyadi dilayani dengan baik oleh tenaga medis yang ramah juga informatif.
Baca juga: Herna senang BPJS Kesehatan bantu pengobatan jantung
“Saya selama ini tidak merasa dipersulit saat menggunakan kartu JKN, sebaliknya saya merasa sangat terbantu. Apalagi istri saya membutuhkan perawatan rutin setiap bulannya. Sampai saat ini istri saya masih terus kontrol agar kadar gulanya yang terkendali," katanya.
"Maka dari itu, cepat-cepat saya lunasi tunggakan iuran JKN kami mumpung ada rezekinya. Saya tidak mau lagi melihat istri saya sakit makin parah karena tidak kontrol gara-gara iuran JKN kami menunggak,” ujar Riyadi.
Baca juga: BPJS Kesehatan Depok dan anggota DPR kerja sama sosialisasi JKN
Menurut Riyadi, saat ini bukan lagi saatnya mempertanyakan apakah jaminan kesehatan itu penting atau tidak. Jaminan kesehatan baginya adalah sebuah kewajiban yang harus dimiliki oleh semua orang karena tidak ada satu pun orang yang dapat mengetahui kapan sakit akan menimpa. Sementara, tidak semua orang memiliki tabungan yang cukup untuk menjamin biaya kesehatan jika sewaktu-waktu harus berobat.
Riyadi menyampaikan harapannya agar semua orang semakin sadar akan pentingnya Program JKN.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023